Bisnis.com, MALANG—Hasil Sensus Ekonomi 2016 dapat memperkuat data Pemda untuk menetapkan kebijakan maupun perencanaan program-program pembangunan di daerah sehingga lebih tepat sasaran.
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang Muhammad Sarjan mengatakan selama ini data-data yang diacu pemda bersifat data administratif. Paling banter data survei dengan sampel yang terbatas.
“Namun dengan menggunakan data sensus, maka potret kegiatan dan pertumbuhan ekonomi bisa terjaring secara menyeluruh, tuntas, sehingga pijakannya datanya lebih kuat,” ujarnya di sela-sela Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 di Malang, Selasa (8/12/2015).
Dia mencontohkan kebijakan tentang perlu tidaknya Kota Malang ditambah hotel baru. Dengan menggunakan data Sensus Ekonomi, maka akan diketahui tingkat pertumbuhan tamu, okupansi, sebaran hotel, dan lainnya.
Dengan begitu, maka kebijakan Pemkot Malang terkait dengan bidang perhotelan bisa tepat karena mengacu data yang valid.
Pengembangan sektor ekonomi lain juga bisa lebih fokus. Seperti pengembangan usaha mikro kecil menengah, akan dapat dipetakan jenis usahanya, lokasinya, pengembangan pasarnya serta pertumbuhannya.
Yang baru, memotret usaha daring. Bisnis daring tidak dikenal dalam Sensus Ekonomi 2006.
Melalui kegiatan Sensus Ekonomi 2016, maka usaha daring di Kota Malang dapat diketahui dengan baik, termasuk jenis usahanya, omzetnya, dan cakupan pasarnya.
“Perkembangan ekonomi Kota Malang yang dapat diprotet lewat Sensus Ekonomi 2016 bila dibandingkan 2006 pasti sangat besar karena periode sangat lama,” ujarnya.
Secara lebih rinci, usaha-usaha yang didata di Sensus Ekonomi 2016, uakni pertambangan dan penggalian, industri pengeolahan, pengadaan listrik gas, air panas, dan udara dingin, pengadaan air, pengelolaan air limbah, pengeloplaan dan daur ulang sampah, aktivitas remediasi; konsatruksi, perdagangan besar dan eceran.
Juga, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor; pengangkutan dan pergudangan; penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum; informasi dan komunikasi; aktivitas keuangan dan asuransi; realestat, aktivitas keuanghan dan asuransi; aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha; serta pendidikan.
Selain itu, aktivitas kesehatan manusia dan aktivitas sosial; kesenian, hiburan, dan rekreasi; aktvitias pelayanan lainnya, dan aktivitas badan internasional.
Sedangkan cakupannya meliputi seluruh usaha/perusahaan nonpertanian yang bertempat di lokasi permanen seperti mal, perkantoran, hotel, restoran, bank, pabrik, toko, dan ruko. Di lokasi tidak tetap seperti kaki lima dan pasar kaget, usaha keliling, dan di rumah tangga.
Pelaku usaha meliputi kuasi pemerintah seperti sekolah, rumah sakit, panti sosial, BUMN, dan BUMD. Lembaga non profit, tempat ibadah, organisasi sosial, organisasi masyarakat, korporasi meliputi pertambangan, restoran, supermarket, hotel, pabrik, bank,holding company, perdaganagan, dan pemberi jasa. Rumah tangga pada usaha on line dan sektor informal.
Wali Kota Malang Mochamad Anton meminta masyarakat mendukung kegiatan Sensus Ekonomi 2015 dengan terbuka menerima petugas pencacah maupun memberikan jawaban yang benar sehingga gambaran ekonomi Malang bisa diketahui dengan baik.