Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Philips Indonesia, Ini Cara Perseroan Hadapi Persaingan Ketat Industri Elektronik

Persaingan industri elektronika global kian ketat seiring dengan munculnya produsen baru dengan harga murah seperi China dan lainnya. Hal ini memaksa pemain lama memutar otak untuk mempertahankan penjualan, terutama di Indonesia.
Penjualan Philips di Indonesia ditopang oleh lampu/ilustrasi
Penjualan Philips di Indonesia ditopang oleh lampu/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTAPersaingan industri elektronika global kian ketat seiring dengan munculnya produsen baru dengan harga murah seperi China dan lainnya. Hal ini memaksa pemain lama memutar otak untuk mempertahankan penjualan, terutama di Indonesia.

Lantas strategi apa yang dilakukan PT Philips Indonesia mempertahankan pasar di Tanah Air. Berikut petikan wawancara Bisnis Indonesia dengan Presiden Direktur PT Philips Indonesia Suryo Suwignjo.

Apa yang perusahaan lakukan untuk mempertahankan penjualan?

Inovasi. Dengan inovasi kami ingin terus berada di depan kompetitor. Jika tidak melakukan inovasi, kami tidak akan menjadi trend settertetapi hanya follower. Dengan cara ini kami memastikan dapat melakukan banyak hal di masa yang akan datang.

Indonesia pasar paling potensial di Asean. Jumlah masyarakat kelas menengah kita sama dengan jumlah populasi keseluruhan Malaysia. Oleh karena itu, inovasi yang kami lakukan adalah strategi mempersiapkan lonjakan permintaan dari konsumen di masa depan.

Misalnya, hasil survei kami menunjukkan pengguna hair dryer di Indonesia sangat sedikit, tetapi suatu saat produk ini akan diminati oleh konsumen, dan kami telah siap untuk itu.

Berapa kontribusi penjualan di Indonesia untuk Philips global?

Kontribusi penjualan dari Indonesia untuk Philips global masih single digit. Negara dengan kontribusi double digit dipegang oleh Amerika Serikat, Jepang, China dan negara maju lainnya.

Sejauh ini penjualan di Indonesia ditopang oleh lampu, sementara dua jenis produk lain yakni teknologi kesehatan dan consumer lifestyletidak terlalu besar. Padahal, secara global 45% penjualan Philips didominasi oleh teknologi kesehatan.

Dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa, walaupun berpredikat negara berkembang, negara ini menyimpan potensi besar.

Seberapa optimistis Anda melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia?

Sangat optimistis. Kendati saat ini ekonomi tengah lesu karena terpengaruh ekonomi global, tetapi tahun depan kami optimistis akan membaik. Apalagi APBN 2016 sudah disahkan dan presiden telah menginstruksikan seluruh tender proyek dilakukan di awal.

Dengan demikian, perlambatan ekonomi yang terjadi pada awal tahun ini akibat lambatnya realisasi belanja pemerintah tidak terulang, ini suatu hal yang sangat positif.

Berapa besar investasi yang dikeluarkan perusahaan untuk berinovasi?

Sangat besar. Investasi dalam research and development sangat besar dan memakan waktu yang lama, tetapi ini adalah sebuah kebutuhan. Sejauh ini memang seluruh research and development dilakukan di negara lain, belum di Indonesia.

Selama ini research and development dilakukan di luar negeri dengan mengikuti standar yang berlaku di kancah global. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan kami bekerja sama dengan anak bangsa dalam melakukan research and development bersama.

Kontribusi apa yang ingin diberikan kepada Indonesia?

Kami ingin mewujudkan pemerataan fasilitas kesehatan di Indonesia. Selama ini ketersediaan fasilitas kesehatan hanya lengkap di kota-kota besar, padahal wilayah terpencil juga sangat membutuhkan. Oleh karena itu, potensi penyediaan teknologi kesehatan di Indonesia juga sangat potensial.

Target pertumbuhan kami setiap tahun berpatokan pada pertumbuhan pasar. Jika pertumbuhan pasar dalam satu segmen sebesar 10%, maka kami targetkan penjualan perusahaan 13%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper