Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Gula BUMN Akan Produksi 3,1 Juta Ton Pada 2019

Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyatakan tengah memfinalisasi peta jalan pengembangan pabrik gula milik negara dengan target produksi pada 2019 mencapai 3,1 juta ton dari saat ini hanya 1,5 juta ton per tahun.n
Pabrik Gula/Antara
Pabrik Gula/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyatakan tengah memfinalisasi peta jalan pengembangan pabrik gula milik negara dengan target produksi pada 2019 mencapai 3,1 juta ton dari saat ini hanya 1,5 juta ton per tahun.

Wahyu Kuncoro, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, mengatakan target produksi tersebut akan dicapai melalui 51 unit pabrik gula yang dinaikkan kapasitas produksinya serta peningkatan pasokan bahan baku dari petani.

“Target kami produktivitas lahan mencapai 100.000 tebu per hektare dengan rendemen 10% dari saat ini 8%. Kinerja on farm dan off farmsecara berbarengan akan ditingkatkan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (26/11/2015).

Pemerintah akan menggabungkan sejumlah pabrik gula berkapasitas kecil dengan lokasi berdekatan menjadi pabrik lebih besar. Dalam aspek peningkatan kinerja off farm yakni revitalisasi PG BUMN, pemerintah akan memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada sejumlah pabrik.

Selain itu, PG BUMN juga akan didorong bekerja sama dengan pabrik gula swasta untuk memperkuat produksi bersama. Guna menjaga kestabilan pasokan bahan baku, pemerintah akan mempermudah akses pendanaan kepada petani melalui kredit usaha rakyat, dana program kemitraan dan lainnya.

Dalam peta jalan lima tahun ke depan ini, lanjutnya, kapasitas PG BUMN dari saat ini hanya 160.000 ton cane per day (TCD) ditargetkan meningkat menjadi 190.360 TCD dengan rata-rata peningkatan produksi per tahun sebesar 5.960 TCD.

Lebih detail, pemerintah berencana menggabungkan tiga unit pabrik gula milik PT Rajawali Nusantara Indonesia di Jawa Barat untuk meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, 25 PG BUMN akan ditingkatkan kapasitas produksi sesuai dengan potensi peningkatan pasokan bahan baku tebu.

Untuk meningkatkan produktivitas petani tebu, perusahaan BUMN diprogramkan bekerja sama dengan petani melakukan mekanisasi. Saat ini hal tersebut tengah dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara X dan XI.

Kondisi saat ini, lanjutnya, pabrik gula milik negara yang berproduksi menyisakan 48 unit, dua unit pabrik gula tidak beroperasi yakni PG Karang Suwung milik PT RNI akibat pasokan bahan baku dialihkan ke pabrik lain serta PG Kuala Madu di Medan akibat tidak memiliki biaya operasional.

Kendati demikian, dalam waktu dekat pabrik gula senilai Rp1,5 triliun di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi akan segera berproduksi. Selain itu, pemerintah juga tengah melakukan studi untuk pembangunan pabrik gula di Madura.

Selain tidak beroperasinya dua pabrik gula pada tahun ini, luas areal tebu untuk PG BUMN berdasarkan data prognosis juga mengalami penurunan yakni hanya mencapai 246.903 hektare atau 93,49% dari realisasi tahun lalu.

Akibatnya, produksi tebu 2015 diperkirakan hanya 18,53 juta ton atau hanya 89,76% dari tahun sebelumnya. Dari areal dan produksi tebu tersebut, produktivitas hanya mencapai 75,05% dan menghasilkan gula 1,48 juta ton atau 97% dibandingkan 2014.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper