Bisnis.com, JAKARTA -- Jerman, Norwegia, Swedia dan Swiss menggelontorkan inisiatif US$500 juta untuk mencari cara-cara baru yang menciptakan insentif untuk pengurangan emisi gas rumah kaca di negara-negara berkembang guna melawan perubahan iklim.
Grup Bank Dunia juga akan bekerja dengan keempat negara tersebut dengan mengembangkan inisiatif tersebut.
The Transformative Carbon Asset Facility akan membantu negara-negara berkembang dalam melaksanakan rencana mereka mengurangi emisi, dengan membuat kelas baru dari aset karbon.
Fasilitas itu akan mengukur dan membayar setiap pengurangan emisi dalam program skala besar di sektor energi terbarukan, transportasi, efesiensi energi, manajemen limbah dan kota dengan karbon rendah.
Salah satu contohnya, adalah pembayaran untuk pengurangan emisi kepada negara yang memindahkan subsidi energi fosil mereka.
"Kami ingin membantu negara-negara berkembang untuk menemukan jalur yang kredibel menuju pembangunan berkarbon rendah," kata Jim Yong Kim, Presiden Grup Bank Dunia, dalam rilis yang dikutip Bisnis.com, Selasa (1/12/2015).
Dia menuturkan inisiatif itu merupakan salah satu cara kredibel tersebut karena akan membantu negara berkembang untuk menciptakan generasi berikutnya dari kredit karbon.
Inisiatif baru itu direncanakan diterapkan pada 2016 dengan komitmen awal diharapkan mencapai US$250 juta dari empat negara tersebut.