Bisnis.com, TANGERANG--Perusahaan aplikasi yang menawarkan berbagai layanan, Go-Jek, mengklaim telah melatih hampir 30.000 pengendara dari total 200.000 pengendara yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.
Nadiem Makarim, CEO PT Go-Jek Indonesia, mengatakan program pelatihan keamanan mengemudi ini melibatkan Rifat Driver Labs yang dimotori oleh pebalap Rifat Sungkar. Pelatihan meliputi teori dan sesi praktik yang dilakukan dalam sehari sekitar 8 jam.
Pada sesi teori, pengendara Go-Jek diberikan pengetahuan dasar seperti riding objective, data kecelakaan di jalan raya, inspeksi sebelum perjalanan, cara mengemudi yang aman dan nyaman, dan teknik mengendarai. Setelah itu, sesi praktik meliputi keseimbangan dalam berkendara, mengerem, cara mengendarai saat melewati polisi tidur, dan lain-lain.
"Bukan hanya untuk meningkatkan keamanan tapi kualitas individu driver. Keamanan bukan hanya metode dan sekadar mengikuti peraturan. Yang penting kualitas mindset," katanya dalam konferensi pers di Lapangan Bandar Udara Pondok Cabe, Tangerang, Selasa (24/11/2015).
Program bertajuk street smart program ini diluncurkan pada Juni 2015. Sebagai rekan latih, Rifat Sngkar menuturkan sasaran utama dari pelatihan ini menghasilkan pengemudi kendaraan roda dua yang bertanggungjawab, sadar, sabar, dan punya rasa memiliki serta empati.
Pengemudi yang lolos pelatihan dan mendapat skor baik akan memperoleh sertifikat kompetensi yang menyatakan pengendara Go-Jek adalah pengemudi yang terlatih. Dia berharap hal ini akan semakin menyadarkan masyarakat luas pengguna sepeda motor untuk lebih perhatian terhadap keselamatan berkendara.
"Ada bagian sesi praktik yaitu commentary riding, penilaian bersikap di jalan raya. Seperti bermanuver masuk ke pertigaan, bunderan, nyusul kendaraan. Semua langsung dinilai secara real time dengan tablet," jelasnya.