Bisnis.com, BANDUNG—PT Jasa Marga bersama PT Buton Aspal Nasional menggelar uji coba pemanfaatan aspal buton bagi jalan tol guna menjajaki peluang pemanfaatan aspal buton sebagai pengganti aspal minyak bagi pemeliharaan dan pembangunan jalan tol.
Uji coba dilakukan melalui pelapisan aspal buton sepanjang satu kilometer di KM 109 tol Cipularang.
Komisaris Utama PT Buton Aspal Nasional Achmad F. Fadillah mengatakan, sejak 2012 pihaknya sudah mulai memproduksi aspal buton untuk pembangunan jalan provinsi dan kabupaten. Kualitas jalan tersebut selama ini sudah teruji dengan tingkat kerusakan yang minim.
Uji coba di jalan nasional dengan beban lintasan berat pun sudah dilakukan di jalur Pantai Utara Jawa (Pantura). Pemerintah melalui Kementerian PUPR sudah mengganggarkan penggunaan aspal buton sebanyak 86 ribu ton dalam proyek jalan nasional tahun ini.
Akan tetapi, aspal buton hingga saat ini belum digunakan dalam konstruksi jalan tol. Oleh karena itu, pihaknya tengah menjajaki peluang baru bagi pasar produk aspal buton. Apalagi, pemerintah saat ini sangat mendorong pemanfaatan produk dalam negeri.
“Ini uji coba kan, kalau uji coba ini berhasil, ktia akan diberi kesempatan untuk maintenance seluruh jalan tol di Indonesia. Makanya ini terobosan setelah bertahun-tahun tergantung sama import kan,” katanya saat meninjau uji coba pemanfaatan aspal buton di KM 109 tol Cipularang, Kamis (12/11/2015).
Kualitas aspal buton yang diproduksi untuk jalan tol sekitar 20% lebih tinggi dibandingkan untuk jalan nasional. Menurutnya, pihaknya sudah siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pemanfaatan aspal buton secara nasional selama ini terhambat oleh terbatasnya teknologi yang dimiliki. Pasalnya, selain Indonesia, hanya Trinidad yang memiliki aspal alam serupa. Tidak ada negara lain yang secara serius mengembangkan teknologi pengelolaan aspal alam.
Direktur Operasi PT Buton Aspal Nasional Mahmud mengatakan, aspal buton memiliki daya ikat dan titik lembek yang tinggi. Kualitasnya justru semakin meningkat seiring pertambahan beban jalan dan temperatur. Selain itu, teknologi yang berhasil dikembangkan hingga saat ini sudah cukup efektif untuk menekan harga produksi aspal buton hingga lebih murah dari aspal minyak.
“Cuma di tol ini baru sekarang kita uji coba. Kita ingin tunjukkan bahwa aspal buton ini kualitasnya benar. Uji coba di laboratorium, aspal buton lebih unggul [dibanding aspal minyak], tapi bagaimana di lapangan, ini yang harus kita buktikan,” katanya di tempat yang sama.
Mahmud mengatakan, aspal buton memiliki daya ikat dan titik lembek yang tinggi. Kualitasnya justru semakin meningkat seiring pertambahan beban jalan dan temperatur. Selain itu, teknologi yang berhasil dikembangkan hingga saat ini sudah cukup efektif untuk menekan harga produksi aspal buton hingga lebih murah dari aspal minyak.
“Aspal buton ini sudah jutaan tahun bersama air di dalam tanah, dia tahan air, justru dengan media air malah tambah padat,” katanya.
Deputi General Manager Maintenance Service Management PT Jasa Marga Cabang Tol Cipularang Wahyudanil mengatakan, pihaknya menyambut baik terobosan teknologi pengembangan aspal buton dan juga dorongan pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan produk lokal.
Untuk itu, manajemen PT Jasa Marga perlu melakukan uji coba untuk memastikan kualitas aspal beton yang diproduksi saat ini sudah cocok bagi industri jalan tol.
“Kalau memang nanti sesuai spesifikasi kami, tentu kami akan pakai untuk maintenance tol-tol kami. Owner kan berharap produk yang kualitasnya baik dan harganya murah,” katanya.