Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Butuh Pemasaran Pariwisata yang Terintegrasi & Berkesinambungan

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan skema pemasaran produk wisata yang terintegrasi dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah.
Ilustrasi-Wisata Lombok Tengah, NTB/Antara
Ilustrasi-Wisata Lombok Tengah, NTB/Antara

Bisnis.com, NUSA DUA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan skema pemasaran produk wisata yang terintegrasi dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah.

Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana dalam seminar bersama Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia bertema ‘Strategi Pemasaran Pariwisata: Pembelajaran dari Negara-negara Asia’ di Nusa Dua, Bali.

Dia menuturkan melalui seminar dan lokakarya internasional tersebut diharapkan dapat menghasilkan sejumlah rekomendasi yang akan dijadikan sebagai masukan kepada pihak pemerintah.

“Tentunya masukan tersebut guna pengembanganan bersama pemasaran pariwisata dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pariwisata,” tuturnya saat ditemui di Nusa Dua, Kamis (12/11/2015).

Dia menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo telah menetapkan target pariwisata dalam lima tahun ke depan meningkat dua kali lipat.

“Pemerintah juga telah menjadikan pariwisata sebagai leading sector pembangunan perekonomian nasional dengan menempatkannya sebagai sektor penghasil devisa terbesar, memberikan kontribusi terhadap PDB nasional yang tinggi, serta menciptakan lapangan kerja yang luas,” ujarnya.

Untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, lanjutnya, tentu diperlukan strategi pemasaran pariwisata yang terintegrasi dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder pariwisata.

“Selain kami mengharapkan akan mendapatkan masukan-masukan strategis dalam pengembangan pemasaran pariwisata, kami juga dapat mengambil pengalaman berharga dari strategi pemasaran yang dilakukan negara-negara di Asia melalui kegiatan ini.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper