Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Adopsi Standar Kompetensi SDM Logistik dari Australia

Pemerintah Indonesia menetapkan standar kompetensi kerja nasional bidang logistik dengan mengadopsi standar kerja dari Australia untuk lima bidang profesi logistik.
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menetapkan standar kompetensi kerja nasional bidang logistik dengan mengadopsi standar kerja dari Australia untuk lima bidang profesi logistik.

Penetapan ini dituangkan dalam konvensi standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) bidang logistik.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Perdagangan dan Industri Edi Putra Irawady mengatakan kelima bidang profesi itu yakni; warehouse operator, logistic administrative officer, warehouse supervisor, freight forwarder dan supply chain manager.

"Standarisasi ke lima bidang profesi itu sudah disepakati oleh lima negara yakni Australia, China, Indonesia, Filipina dan Vietnam di dalam pembahasan negara-negara anggota APEC transport and logistics," ujarnya saat membuka Konvensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang logistik, Rabu (11/11/2015).

Konvensi tersebut diikuti praktisi logistik, seluruh stakeholder logistik, akademisi logistik dan asosiasi pelaku usaha al: Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Asosiasi Depo Kontener Indonesia (Asdeki) dan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) dan Kadin Jakarta Utara.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan sertifikan lembaga sertifikasi profesi (LSP) dari BNSP kepada LSP Insan Prima yang didirikan oleh kerja sama tiga asosiasi bidang logistik yakni ALFI, Asdeki dan Aptrindo, serta kepada LSP Politeknis Pos Bandung.

Eddi mengatakan pemerintah mengharapkan sumber daya manusia (SDM) penyedia jasa logistik untuk memenuhi standar kompetensi tersebut guna menghadapi persaingan bisnis logistik di tingkat global dan Asean.

Apalagi, kata dia, saat ini Indonesia sudah menjadi pasar tunggal sasaran dalam persaingan logistik di tingkat Asean tersebut mengingat jumlah penduduk dan pasar konsumsi masyarakat Indonesia yang potensial.

Namun, kata dia, kendati Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan diberlakukan pada awal 2016, sesungguhnya praktik liberalisasi industri dan logistik di tingkat Asean itu sendiri sudah terjadi sejak lama. 

"Jadi MEA yang akan berlaku pada awal 2016 itu saya kira tidak perlu terlalu dicemaskan. Yang terpenting kita persiapkan diri kita dengan SDM yang mumpuni termasuk di bidang logistik. Sebab SDM Logistik itu merupakan kunci dalam memenangi persaingan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Eddi mengatakan pemerintah juga mendorong badan nasional sertifikasi profesi (BNSP) agar lebih cepat memberikan sertifikasi kepada lembaga sertifikasi profesi yang sudah dilaksanakan oleh asosiasi terkait bidang logistik.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhmad Mabrori

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper