Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi Dorong Penjualan Eceran

Berdasarkan Survei Penjualan Eceran yang dipublikasikan Bank Indonesia, peningkatan penjualan eceran pada September 2015 terutama didorong oleh tingginya pertumbuhan pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 23,9% (y-o-y) diikuti dengan kelompok makanan, minuman dan tembakau 9,9 % (y-o-y).
Pedahang tengah melayani pembeli./Antara
Pedahang tengah melayani pembeli./Antara
Bisnis.com, JAKARTA - Survei Penjualan Eceran pada September mengalami peningkatan dari Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2015 sebesar 7,2% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan 5,8% (y-o-y) pada Agustus 2015.
 
Berdasarkan Survei Penjualan Eceran yang dipublikasikan Bank Indonesia, peningkatan penjualan eceran pada September 2015 terutama didorong oleh tingginya pertumbuhan pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 23,9% (y-o-y) diikuti dengan kelompok makanan, minuman dan tembakau 9,9 % (y-o-y).
 
"Pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi peningkatan terutama didorong kenaikan penjualan produk elektronik audio atau video. Sementara pada kelompok makanan, minuman dan tembakau terutaama didorong oleh tingginya penjualan produk makanan jadi dan minuman," tulis Bank Indonesia seperti yang dikutip Bisnis.com, Selasa (11/11/2015).
 
Sementara secara bulanan, meskipun beberapa kelompok masih tercatat mengalami kontraksi namun tingginyq peningkatan penjualan kelompok barang lainnya terutama sandang dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau mendorong penjualan eceran September 2015 meningkat dari -13,1% (m-t-m) menjadi 0,8% (m-t-m).
 
Secara kuartalan, pertumbuhan tahunan konsumsi rumah tangga pada kuartal III/2015 diperkirakan melambat.
 
"Hal ini tercermin dari rerata pertumbuhan tahunan IPR pada kuartal III/2015 yakni dari Juli hingga September 2015 yang diperkirakan sebesar 7,2% (y-o-y) lebih rendah dibandingkan retata pertumbuhan tahunan kuartal II/2015 sebesar 22% (y-o-y) dan kuartal yang sama tahun 2015 sebesar 15,3% (y-o-y)," tulis Bank Indonesia.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper