Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumat 6 November, Investor Soroti Berita Ini

Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah berita ekonomi dari dalam dan luar negeri menjadi perhatian pasar pada hari ini, Jumat (6/11/2015)
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) dan Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri). /Antara
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) dan Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sejumlah berita ekonomi dari dalam dan luar negeri menjadi perhatian pasar pada hari ini, Jumat (6/11/2015).

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini, mengatakan berita ekonomi yang menjadi perhatian pasar adalah:

Berita global

  • Penjualan ritel Zona Euro September 2015 membaik ke 2,9% YoY dari 2,3% YoY. (Bloomberg)
  • Bank of England Bank Rate tidak berubah di 0,5%. Target pembelian aset tidak berubah di 375 miliar poundsterling. (Bloomberg)
  • Initial jobless claims AS naik ke 276.000 dari 260.000. (Bloomberg)

Berita domestik

  • Pertumbuhan ekonomi kuartal III/2015 membaik ke 4,73% YoY dari 4,67% YoY. (Bloomberg)
  • Pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi VI yang memberikan fasilitas dan kemudahan untuk KEK yang terdiri dari 9 poin utama: 1. Diskon PPH, 2. Pengecualian pungutan PPN dan PPnBM, 3. Surat Keterangan Asal untuk tarif masuk, 4. Asing dapat memiliki properti di KEK, 5. Pengurangan Pajak Pembangunan I bagi kegiatan pariwisata, 6. Pembentukkan Dewan Pengupahan dan LKS Tripartit Khusus di KEK, 7. Kesempatan perpanjangan visa kunjungan di KEK diperbanyak, 8. Kewenangan administrator memberikan pelayanan pertanahan di KEK. 9. Kewenangan administrator menerbitkan izin usaha di KEK. (Antara)
  • Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat pada kuartal IV/2015. (Kompas)
  • Dirjen Pajak menargetkan penerimaan dari pengampunan pajak sebesar Rp60 triliun. (Antara)
  • Kementerian Keuangan akan menambah pembiayaan dari pinjaman atau penerbitan surat utang untuk mengantisipasi kekurangan penerimaan pajak tahun 2015. (Antara)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper