Bisnis.com, SURABAYA - Pembangunan jalan layang Teluk Lamong rute pintu keluar Pelabuhan Teluk Lamong menuju tol Surabaya-Gresik terpaksa molor hingga awal tahun depan.
Pasalnya, hingga saat ini jalan layang sepanjang 4,4 kilometer itu belum mengantongi izin analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemprov Jawa Timur.
"Semua proses perizinan sebenarnya sudah selesai, dan hanya tinggal amdal dari Pemprov Jatim. Lagi pula persetujuan untuk desain detail dari pekerjaan umum juga belum keluar. Jadi pembangunannya molor paling lambat akhir tahun ini hingga awal tahun depan,” kata Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Edi Priyanto di Surabaya, Kamis (5/11/2015).
Menurutnya, pelaksanaan pembangunan jalan layang biasanya relatif cepat. Namun perizinanlah yang dinilai bertele-tele dan memakan waktu lama.
"Kalau soal pembangunannya bisa dilakukan secara cepat. Seperti halnya pembangunan tol laut di Pulau Bali yang bisa segera rampung. Namun, soal perizinan kami tidak bisa menargetkan kapan selesai karena bukan kewenangan kami," ujarnya.
Setelah proses perizinan amdal keluar, sambungnya, proses selanjutnya adalah masuk tahap lelang. Langkah berikutnya yaitu tahap pengajuan desain detail secara keseluruhan jalan layang Teluk Lamong.
Terkait dengan total anggaran pembangunan proyek itu, Edi mengaku akan diumumkan saat proses memasuki tahap lelang. Hal ini tidak bisa diumumkan sebelum lelang lantaran dapat memengaruhi nilai lelang yang akan ditawarkan.
Dia menambahkan Pelindo III memiliki jatah porsi pembangunan jalan layang sepanjang 2,5 kilometer dari total 4,4 kilometer. Adapun sisanya adalah tugas dari sejumlah pengembang yang diatur oleh Pemkot Surabaya.
Sebelumnya, Pelindo III telah mengantongi izin analisis dampak lalu lintas (andalalin) dari Kementerian Perhubungan pada proses awal perencanaan pembangunan.
Edi berharap proses izin amdal bisa dipercepat agar tahap-tahap selanjutnya tidak molor. Sebab, eksistensi jalan layang di Teluk Lamong sangat ditunggu kehadirannya guna mengantisipasi kemacetan di wilayah setempat.