Bisnis.com, JAKARTA—Maskapai Citilink Indonesia membatalkan 24 penerbangan yang masuk dan keluar Denpasar menyusul pemberitahuan otoritas bandara setempat mengenai penutupan Bandara Ngurah Rai, Bali serta Bandara Selaparang, Lombok hingga Kamis (5/11) pukul 08.00 WITA.
President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan saat ini sebaran abu vulkanik sebagai dampak erupsi Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat, kian meluas dan dapat membahayakan keselamatan penerbangan.
“Kita masih terus memantau perkembangannya. Manajemen dan tim tanggap bencana Citilink juga akan berkoordinasi dan terus-menerus mengevaluasi situasinya,” katanya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (4/11).
Sebanyak 24 penerbangan domestik Citilink dari dan menuju Bali pulang pergi berasal dari Soekarno-Hatta, Cengkareng (empat kali PP), Halim Perdanakusuma (dua kali PP), Bandung (satu kali PP), Surabaya (empat kali PP), dan Balikpapan (satu kali PP).
“Para penumpang dapat menghubungi Call Center Citilink di nomor telepon 0804-1-080808 atau Customer Service di bandara setempat dan akan dilayani untuk reschedule,” katanya.
Sampai saat ini, ungkapnya, status Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani masih Waspada (level II). Status ini diberlakukan sejak 25 Oktober 2015. Berdasarkan citra Satelit Terra, sebaran abu vulkanik menutupi Selat Lombok, sebagian wilayah Bali, Selat Bali hingga Banyuwangi. Pihak BMKG meminta agar tidak ada aktivitas masyarakat atau pengunjung dalam radius tiga kilometer dari kaldera Rinjani.