Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AIIB Minat Salurkan Pinjaman ke BUMN Tanpa Penjaminan Pemerintah

The Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berminat untuk menyalurkan pinjaman langsung kepada BUMN tanpa penjaminan pemerintah.
Suasana saat penyampaian pemandangan umum pada upacara penandatanganan kesepakatan pembentukan Asian Infrastructure Investment Bank di Beijing, 24 Oktober 2014./Reuters-Takaki Yajima
Suasana saat penyampaian pemandangan umum pada upacara penandatanganan kesepakatan pembentukan Asian Infrastructure Investment Bank di Beijing, 24 Oktober 2014./Reuters-Takaki Yajima

Bisnis.com, JAKARTA-- The Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berminat untuk menyalurkan pinjaman langsung kepada BUMN tanpa penjaminan pemerintah.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan pemerintah akan menyiapkan daftar proyek yang akan diajukan pembiayaannya kepada AIIB.

Daftar proyek diambil dari dokumen Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri (DRPLN) atau Blue Book. Proyek-proyek dalam bluebook yang belum mendapatkan financing, akan diajukan untuk memperoleh kredit dari AIIB.

"Di samping itu proyek-proyek PPP, juga AIIB siap membiayai pinjaman langsung kepada BUMN tanpa jaminan pemerintah," kata Sofyan di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (4/11/2015).

Pada tahap berikutnya, lanjut Sofyan, AIIB ingin memberikan kredit untuk proyek-proyek infrastruktur perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia.

"Pinjaman langsung ke BUMN nanti kita koordinasikan. Ini kan baru pertemuan pertama. Dia [Presiden AIIB Jin Liqun] kemarin kunjungan ke kantor saya, nanti kita koordinir deh," ujarnya.

Sofyan menambahkan AIIB siap untuk menyalurkan pinjaman pada kuartal III/2015. Oleh sebab itu, pemerintah akan menyerahkan daftar proyek secepatnya.

Sofyan menambahkan mekanisme penarikan pinjaman dari AIIB tidak jauh berbeda dengan lembaga keuangan multilateral lainnya, seperti ADB dan Bank Dunia. Persamaannya antara lain terkait dengan tingkat bunga dan tenor pinjaman.

"Sama dengan World bank, ADB, standar lah. Tapi mereka mengatakan prosesnya akan lebih cepat," pungkas mantan Menko bidang Perekonomian ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper