Bisnis.com, JAKARTA-- The Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menyatakan kesiapan untuk mendorong pembangunan infrastruktur di Indonesia, mulai dari proyek energi, listrik, transportasi, jalan, jalur kereta, hingga pasokan air bersih.
Presiden AIIB Jin Liqun mengatakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo berlangsung dengan sangat baik. Pada kesempatan tersebut, Liqun menyampaikan komitmen kuat untuk mendukung investasi infrastruktur di Indonesia.
"Di bawah kepemimpinan presiden, kami sangat senang melihat ekonomi Indonesia melangkah maju," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (4/11/2015).
AIIB yang beranggotakan 57 negara, lanjutnya, akan menyalurkan kredit di berbagai sektor infrastruktur, seperti energi, listrik, transportasi, pasokan air, pembangunan perkotaan, jalan, hingga jalur kereta.
"Proyeknya sesuatu yang akan kita diskusikan nanti. Tapi ada daftar proyek yang menjanjikan yang bisa didanai AIIB," lanjutnya.
Liqun mengatakan sebagai institusi baru, AIIB akan mengembangkan model bisnis berdasarkan pengalaman dari lembaga keuangan multilateral lainnya, seperti Asian Development Bank (ADB) dan Bank Dunia.
Kehadiran Presiden AIIB dan jajarannya di Indonesia dimaksudkan untuk menghadiri 8th Chief Negotiator's Meeting yang membahas pembentukan AIIB di Jakarta pada 3-4 November 2015. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan ketujuh yang digelar di Frankfurt, Jerman pada 28-29 September 2015.
Lembaga keuangan multilateral yang bermarkas di Beijing, Tiongkok ini menargetkan nilai aset kapital sebesar US$100 miliar. Jumlah tersebut berasal dari kontribusi 57 negara anggotanya yang mayoritas berasal dari Tiongkok, yakni sebesar US$50 miliar.
AIIB akan memulai operasi pada Januari 2016 dan mulai menyalurkan kredit investasi infrastruktur kepada para negara anggota pada kuartal III/2016.