Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu: Presiden Dorong Proyek Infrastruktur Didanai AIIB

Presiden Joko Widodo berharap proyek-proyek infrastruktur di Indonesia banyak didanai oleh lembaga keuangan multilateral yang digagas Tiongkok, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Suasana saat penyampaian pemandangan umum pada upacara penandatanganan kesepakatan pembentukan Asian Infrastructure Investment Bank di Beijing, 24 Oktober 2014./Reuters-Takaki Yajima
Suasana saat penyampaian pemandangan umum pada upacara penandatanganan kesepakatan pembentukan Asian Infrastructure Investment Bank di Beijing, 24 Oktober 2014./Reuters-Takaki Yajima

Bisnis.com, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo berharap proyek-proyek infrastruktur di Indonesia banyak didanai oleh lembaga keuangan multilateral yang digagas Tiongkok, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Seusai mendampingi Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden AIIB Jin Liqun dan jajarannya, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menuturkan kunjungan tersebut dilakukan di sela-sela Chief Negotiator's Meeting ke-7 yang dihadiri perwakilan dari 57 negara anggota AIIB di Jakarta.

"Presiden menyampaikan harapan agar proyek infrastruktur banyak didanai AIIB nantinya," kata Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (4/11/2015).

Menurut Bambang, AIIB baru akan mulai beroperasi pada Januari 2016. Seiring dengan itu, pemerintah akan menyusun daftar proyek infrastrukur yang akan didanai oleh AIIB.

"Nilainya belum lah. Kita harus menyiapkan daftar proyeknya. Tetapi mereka siap," imbuh Menkeu.

Sektor infrastruktur yang akan diajukan untuk mendapatkan pembiayaan dari AIIB adalah energi, pembangkit listrik, dan transportasi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Sofyan Djalil mengatakan AIIB berencana mulai menyalurkan kredit pada kuartal III/2016. Adapun nilai aset kapital AIIB dari kontribusi 57 anggotanya ditargetkan mencapai US$100 miliar.

"Saham kita di AIIB itu kalau tidak salah 3%. Autorized capital AIIB itu US$100 miliar, sedangkan paid-up capital US$20 miliar. Itu baru tahap awal," ujarnya.

Seiring dengan keanggotan Indonesia dalam AIIB, pemerintah menanamkan modal sebesar US$672,1 juta atau terbesar ke-8 di antara negara-negara anggota. Modal tersebut dibayarkan secara bertahap dalam lima tahun. Adapun penanam modal terbesar di AIIB adalah Tiongkok sebesar US$50 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper