Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menggelar forum investasi wilayah perbatasan guna mempertemukan seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan wilayah perbatasan.
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, forum tersebut terutama bertujuan untuk menarik minat swasta untuk berinvestasi mengembangkan wilayah perbatasan. Pemerintah bersama sejumlah perguruan tinggi telah memetakan potensi investasi di wilayah-wilayah perbatasan yang siap untuk diinvestasikan.
Hadir dalam forum tersebut antara lain pemerintah daerah wilayah perbatasan di Kalimantan, sejumlah pewakilan pemerintah pusat dan daerah, dan para pelaku usaha.
Marwan mengatakan, daerah perbatasan punya potensi yang luar biasa tetapi belum tergarap optimal di berbagai bidang, di antaranya pariwisata, perkebunan, budaya, dan pertambangan. Menurutnya, pemerintah ingin mengembangkan kawasan perbatasan selain dengan konsep pendekatan keamanan, tetapi juga pendekatan kesejahteraan dan pendekatan ekonomi.
“Potensi investasi di daerah perbatasan akan kita kembangkan bersama sesuai dengan potensi dan peluang yang dimiliki tiap wilayah dengan tetap memperhatikan aspek budaya dan kearifan lokal,” katanya dalam sambutan pembuka acara tersebut, Selasa (3/11/2015).
Menurutnya, pembangunan daerah perbatasan penting untuk mengembangkan daya saing dengan negara tetangga, menjadi pintu gerbang ekonomi nasional dan menjadi etalase bagi budaya nasional bagi negara luar.
“Untuk mencapai gagasan itu, seluruh pemangku kepentingan harus berpartisipasi aktif untuk mengambil peran masing-masing. Tidak saja pemda, tetapi juga dunia usaha dan masyarakat,” katanya.
Marwan mengatakan, kementeriannya berkomitmen mempercepat pengembangan daerah perbatasan melalui program Pengembangan Kawasan Beranda Indonesia (PKBI) untuk menjadikan daerah perbatasan sebagai beranda negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman.
“Program PKBI dimaksudkan untuk percepatan pembangunan daerah perbatasan untuk menjadi pusat perkotaan. Tidak saja menjadi pos lintas batas negara, tetapi juga pintu gerbang eksport import, pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong perkembangan kawasan sekitar,” katanya.