Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PARIWISATA: Jumlah Wisatawan Asing ke Indonesia 7,1 Juta

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari hingga September 2015 sebanyak 7.191.771 wisman atau tumbuh 3,53% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.946.849 wisman.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari hingga September 2015 sebanyak 7.191.771 wisman atau tumbuh 3,53% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.946.849 wisman./JIBI
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari hingga September 2015 sebanyak 7.191.771 wisman atau tumbuh 3,53% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.946.849 wisman./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA --- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari hingga September 2015 sebanyak 7.191.771 wisman atau tumbuh 3,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.946.849 wisman.

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (2/11/2015), menyebutkan pada September 2015 mencapai 869.179 wisman atau tumbuh sebesar 9,84 persen dibandingkan periode September 2014 sebanyak 791.296 wisman.

"Pertumbuhan wisman pada September 2015 sebesar 9,8 persen merupakan yang tertinggi dalam sembilan bulan terakhir dan tercatat sebagai rekor baru dalam lima tahun ini," katanya.

Performa pencapaian pada September dan secara kumulatif Januari hingga September 2015 tersebut menguatkan target 10 juta wisman tahun ini optimistis akan terlampaui.

Menteri Arief Yahya mengatakan dampak dari kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) dari 15 negara tahun ini menjadi 90 negara, mulai memberikan hasil dengan meningkatnya kunjungan wisman yang pada September 2015 mencapai dua digit.

"Dampak BVK lebih signifikan akan terasa mulai tahun depan. Kita proyeksikan tahun 2016 kebijakan BVK akan menambah jumlah kunjungan 1 juta wisman dengan devisa sebesar 1 miliar dolar AS," kata Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, pemerintah melakukan terobosan sebagai deregulasi pariwisata dengan penerapan BVK 90 negara, penghapusan ketentuan Clearance Approval for Indonesia Teritory (CAIT), serta asas cabotage untuk cruise atau kapal pesiar asing sehingga kunjungan wisman cruise maupun para yachter dunia masuk ke perairan Indonesia akan meningkat signifikan.

Data BPS dan Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan, kunjungan wisman pada September 2015 yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni dari Mesir sebesar 72,60 persen, Uni Emirat Arab 44,51 persen, Arab Saudi 43,18 persen, Inggris 40,78 persen, dan Jerman 38,10 persen.

Sedangkan secara kumulatif Januari-September 2015 yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni Tiongkok sebesar 20,04 persen, Mesir 19,45 persen, Inggris 13,82 persen, India 10,94 persen, dan Jerman 6,26 persen.

Menurut analisis Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, kebijakan BVK yang sudah tersosialisasi dengan baik di mancanegara serta gencarnya promosi Wonderful Indonesia melalui media cetak, elektronik, online dan media ruang menjadi faktor pendorong semakin banyaknya jumlah kunjungan wisman ke Indonesia.

Selain itu kegiatan promosi dengan mengikuti pameran, festival, bursa, sales mission, maupun direct promotion terutama di 18 negara sebagai fokus pasar menjadi faktor pendorong lain dalam meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia.

Tingginya pertumbuhan wisman pada September 2015 diperkirakan antara lain karena performa 18 fokus pasar sebagian besar mengalami pertumbuhan tinggi.

Tercatat sebanyak 13 fokus pasar (originasi) mengalami pertumbuhan tinggi, sedangkan 5 fokus pasar (originasi) lainnya mengalami penurunan dalam jumlah relatif kecil atau tidak terlalu drastis.

Dari 13 fokus pasar yang mengalami pertumbuhan adalah Timteng (+44,32 persen); Inggris (+40,78 persen); Jerman (+38,10 persen); Amerika Serikat (+23,13 persen); Hong Kong (+19,14 persen); Jepang (+18,33 persen); India (+17,64 persen); Tiongkok (+14,58 persen); Belanda (+11,59 persen); Filipina (+8,87 persen); Taiwan (+6,81 persen); Prancis (+3,97 persen) dan Singapura (+2,97 persen).

Sementara itu 5 fokus pasar yang mengalami penurunan adalah Rusia (-6,43 persen), Korea Selatan (-3,23 persen), Thailand (-1,96 persen), Australia (-1,93 persen), dan Malaysia (-1,68 persen).

Penurunan pada 5 fokus pasar ini antara lain disebabkan dampak dari situasi ekonomi global yang tidak menentu serta tertekannya nilai mata uang sejumlah negara Malaysia dan Australia oleh dolar AS.

Menurut data empiris bahwa pada November dan Desember terjadi peningkatkan kunjungan wisman cukup tinggi terutama dari beberapa fokus pasar seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan sejumlah negara Eropa.

Di pengujung tahun sejumlah daerah di wilayah cross border juga gencar melakukan promosi dengan menggelar event menarik seperti kegiatan sport tourism, konser musik, pergelaran seni budaya, bazaar, dan kuliner dalam upaya menarik kunjungan wisman dari negara-negara terdekat dan cross border.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper