Bisnis.com, JAKARTA - DBS Group Research menilai Paket Kebijakan Ekonomi Jilid I hingga V yang dikeluarkan pemerintah bukanlah sebuah stimulus untuk mendorong ekonomi Indonesia.
"Bagi kita, sebenernya stimulus quotes an quotes bukan stimulus. Soalnya stimulus adalah dana yang langsung digunakan dalam jangka pendek," ujar Ekonom
"Paket kebijakan lebih banyak unsur regulasi jangka panjang, bukan dalam bentuk pemberian uang langsung," katanya.
Gundy mencontohkan Thailand merupakan salah satu negara yang berhasil memberikan stimulus jangka pendek untuk memperbaiki perekonomiannya. Stimulus perekonomian jangka pendek itu berupa penggelontoran dana secara agresif untuk dunia usaha.
"Ini beda dengan stimulus di Thailand, pemerintah Thailand merupakan salah satu pemerintah yang sangat agresif di tahun ini. Mereka juga sangat efective memberikan stimulus, karna mereka tahu kalau mereka harus agresif untuk meningkatkan perekonomiannya," tuturnya.
Kendati demikian, pihaknya mengapresiasi kebijakan pemerintah berupa penurunanhargapenurunan ini berdampak langsung dan jangka pendek dalam mempengaruhi tekanan dunia usaha di Indonesia.
Dia menilai, dari segi fiskal, pemerintah Indonesia memiliki ruang untuk kebijakan fiskal yang lebih agresif.Hal itu dikarenakan tingak utang Indonesia yang relatif lebih kecil dibandingkan negara lain.
"Public debt to GDP cuman 25% dibandingkan negara yang punya kredit rating sama, rata-rata skitar 35%. Jangan jauh-jauh, dibanding Malaysia, Thailand dimana rerata Public debt to GDP sekitaran 50%. P