Bisnis.com, JAKARTA — PT Dynic Textile Prestige, perusahaan patungan Jepang dan Thailand, menyatakan agenda Masyarakat Ekonomi Asean menjadi alasan perusahaan mendirikan pabrik tekstil non woven senilai Rp189 miliar atau US$14 juta untuk produk otomotif pertama di Indonesia.
Pabrik tahap pertama patungan Textile Prestige Co.,Ltd., yang melantai di bursa saham Thailand dan Dynic Corporation yang tercatat di Tokyo Stock Exchange akan memproduksi 100.000 meter persegi headliners per bulan untuk seluruh mobil pabrikan Jepang di Indonesia.
Suchai Narongkananukul, CEO Textile Prestige Co., Ltd., mengatakan sebelumnya kebutuhan tekstil non woven industri otomotif Indonesia dipasok oleh perusahaan dari Thailand. Dengan potensi pasar yang lebih besar saat MEA, perusahaan memutuskan mendirikan pabrik di Indonesia.
“Pabrik tahap pertama dengan kapasitas 100.000 meter persegi per bulan ini hanya untuk pasar domestik. Tetapi setelah pembangunan tahap ketiga selesai dengan total produksi 300.000 meter persegi, kemungkinan juga bisa ekspor,” tuturnya kepada Bisnis di Cikarang,Rabu (28/10/2015).
Yoshio Oishi, Presiden Direktur Dynic Corporation Japan, mengatakan perusahaan telah menyiapkan lahan dilokasi yang sama dengan pabrik tekstil non woven untuk melakukan ekspansi bisnis di masa yang akan datang.
“Bisnis ini akan berjalan dengan baik. Ekonomi Indonesia saat MEA akan sangat bagus. Penggabungan pasar Asean meningkatkan potensi bisnis. Selama ini seluruh mobil Jepang di Indonesia menggunakan produk kami yang diproduksi di Thailand,” tuturnya.
Menurutnya, permintaan mendirikan pabrik di Indonesia dari produsen mobil Jepang di Indonesia telah datang sejak tiga tahun lalu. Namun, saat ini perusahaan baru dapat merealisasikan investasi tersebut.