Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Perindustrian menyatakan program tenaga penyuluh lapangan yang dimulai sejak 2007 secara efektif meningkatkan jumlah industri kecil menengah di Indonesia.
Busharmaidi, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kemenperin, mengatakan program TPL yang hingga 2015 telah meluluskan sembilan angkatan, 267 orang atau sekitar 24% dari total peserta telah mendirikan usaha selepas kontrak.
“Para TPL ini awalnya kami beri beasiswa selama tiga tahun dengan level pendidikan D3. Setelah lulus, mereka menjalani kontrak selama dua tahun menjadi penyuluh dan pendamping IKM dalam mengembangkan usaha. Setelah habis masa kontrak banyak yang mendirikan usaha sendiri,” tuturnya, Selasa (27/10/2015).
Syarif Hidayat, Sekretaris Jenderal Kemenperin, mengatakan dunia usaha Indonesia sulit berkembang karena hingga saat ini masyarakat Indonesia masih menganggap menjadi karyawan perusahaan adalah cara terbaik mendapatkan penghasilan.
“Akibatnya dunia usaha Indonesia kalah jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang pertumbuhannya wirausahanya sangat cepat,” tuturnya.
Oleh karena itu, program beasiswa TPL dari Kemenperin ditargetkan dapat menumbuhkan wirausaha baru di sektor IKM dari kalangan terdidik yang mampu memanfaatkan potensi lokal dan menggerakkan ekonomi daerah.
Menurutnya, pada TPL merupakan calon wirausaha yang disiapkan Kemenperin melalui pendekatan by design atau melewati beberapa tahapan pendidikan terstruktur, yakni pendidikan selama masa kuliah program D3 maupun selama menjalani kontrak dua tahun sebagai penyuluh lapangan IKM.