Bisnis.com, JAKARTA—Pembangunan Jembatan Merah Putih, Kota Ambon, Provinsi Maluku, kemungkinan tidak terealisasi sesuai jadwal yakni pada 21 Desember 2015 mendatang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan dirinya baru saja mendapat kunjungan dari Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua. Dalam kunjungan tersebut, Zeth melaporkan perkembangan pembangunan jembatan tersebut.
“Menurut beliau, karena dia yang mengkoordinasikan terus dengan bala, dengan penyedia jasanya, kelihatannya tidak bisa diselesaikan. Beliau melihat progresnya sekarang, kuatir tidak bisa tercapai di 21 Desember,” kata Basoeki di kantornya, Jumat (23/10/2015).
Basoeki mengatakan, dirinya akan terbang menuju Maluku besok, Sabtu (23/10/2015) bersama Direktur Jenderal Bina Marga, Hediyanto W. Husaini, untuk meninjau langsung perkembangan proyek tersebut.
Proyek Jembatan Merah Putih adalah salah satu proyek yang terindikasi mankrak akibat lamanya waktu penyelesaiannya sejak pertama kali diinisiasi. Progres proyek tersebut kini telah mencapai 87%, meski seharusnya telah 91%. Progres keuangan 82,5%.
Baseoki mengungkapkan, berdasarkan hasil tinjauan lapangan nanti, dirinya bersama jajaran pejabat terkait akan menentukan upaya percepatan proyek tersebut. Dirinya memastikan, bila tidak dapat terealisasi tepat waktu, proyek tersebut tidak akan membebani anggaran 2016.
“Mungkin ada perpanjangan masa kerja di Januari atau Februari [2016] kalau alasannya jelas dan bisa diterima. Tapi tidak ada tambahan cost,” katanya.
Panjang bentang tengah jembatan ini adalah 150 m, dengan tinggi pylon 89,5 m. Panjang jembatan utama 300 m (75 m + 150 m +75 m) dengan lebar 22,5 m (2 jalur 4 lajur).
Faktor penghambat pembangunan selama ini ditengarai akibat masalah pada saat pelaksanaan pondasi bored pile, didapat lapisan kepasiran sehingga longsor. Selain itu, sempat terjadi kecelakaan piertable segmen awal jatuh saat lifting.