Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Realisasi Program Sejuta Rumah Diragukan

Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) menilai angka realisasi program satu juta rumah yang dirilis Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) perlu diverifikasi.
Bisnis.com, JAKARTA -- Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) menilai angka realisasi program satu juta rumah yang dirilis Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) perlu diverifikasi.
 
Direktur Eksekutif PSPI, Panangian Simanungkalit, mengatakan angka realisasi program satu juta rumah yang mencapai 493.000 unit per September 2015 tidak masuk akal. "Kalau ada lonjakan pembangunan perumahan, seharusnya kredit juga melonjak," ungkapnya di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
 
Menurut Panangian, tren pertumbuhan kredit di sektor perumahan justru menunjukkan perlambatan.
 
Berdasarkan data Bank Indonesia, per Agustus 2015 kredit pemilikan rumah dan apartemen tumbuh 8% menjadi Rp331,2 triliun. Di samping itu, kredit konstruksi tumbuh 21,4% menjadi Rp166,6 triliun.
 
Angka pertumbuhan KPR dan kredit konstruksi tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sepanjang 2014 sebesar masing-masing 12,77% dan 27%.
 
Panangian menerangkan, KPR dan kredit konstruksi merupakan sumber dana utama baik konsumen maupun pengembang di industri perumahan. Sebanyak 72% pembeli rumah di Indonesia menggunakan fasilitas KPR sedangkan 75% pengembang menggunakan kredit konstruksi untuk membangun proyek.
 
Berdasarkan riset PSPI, pembangunan perumahan di Indonseisa hingga September 2015 diperkirakan hanya mencapai 210.000 unit. Jumlah itu terdiri dari 160.000 unit untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah dan 50.000 unit rumah komersial.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper