Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Permintaan Gandum Asia Diprediksi Turun

Fluktuasi nilai tukar mata uang negara-negara Asia terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi akan menurunkan permintaan impor gandum regional ini.
Dara Aziliya
Dara Aziliya - Bisnis.com 21 Oktober 2015  |  14:01 WIB
Permintaan Gandum Asia Diprediksi Turun
Ilustrasi - Artisanfoodandlaw

Bisnis.com, SINGAPURA – Fluktuasi nilai tukar mata uang negara-negara Asia terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi akan menurunkan permintaan impor gandum regional ini. Sepanjang 2015, impor gandum Asia diproyeksikan turun 5%-8%.

Ekonom Agrocrop International, Vijay Iyengar mengatakan, dampak paling nyata terlihat pada Indonesia yang merupakan negar apengimpor gandum terbesar kedua di Asia, disusul penurunan impor gandum oleh Malaysia dan Thailand.

“Permintaan impor gandum akan turun. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah turun 19% sepanjang 2015, nilai tukar ringgit anjlok 28%, sedangkan Thailand yg mengimpor gandum AS cukup besar, nilai tukar mata uangnya telah melemah 11%,” ungkap Iyengar seperti dikutip Bisnis dari Reuters, Rabu (21/10).

Pelemahan nilai tukar yang masih mungkin terjadi membuat negara-negara importir gandum lebih waspada. Menurut data US Department of Agriculture, Asia mengimpor 42,74 juta ton biji gandum selama pertengahan tahun 2014 hingga pertengahan tahun ini.

Di sisi lain, Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun menyorot tingginya impor gandum Indonesia. Dia kini tengah meminta jajarannya untuk melakukan penelitian mengenai kesesuaian penanaman gandum di tanah dan cuaca tropis seperti di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

nilai tukar gandum

Sumber : Reuters

Editor : Rustam Agus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top