Bisnis.com,JAKARTA PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) kembali berpartisipasi dalam acara Trade Expo Indonesia 2015yang diselenggarakan pada tanggal 21 25 Oktober 2015 di Jakarta International Expo, Kemayoran.
Partisipasi ini merupakan wujud nyata dukungan Sampoerna terhadap upaya pemerintah, khususnya melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan yang bertujuan untuk mendorong investasi berkelanjutan di Indonesia.
Sampoerna menampilkan replika dari Taman Sampoerna, yang merupakan pabrik pertama dan cikal bakal perusahaan yang kini telah menjadi perusahaan rokok terkemuka di Indonesia.
Bangunan tersebut saat ini masih beroperasi sebagai fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan dikenal sebagaiHouse of Sampoerna, sebuah museum yang menampilkan sejarah Sampoerna.
Sebagai perusahaan terkemuka yang telah beroperasi lebih dari satu abad di Indonesia, Sampoerna berkomitmen dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia, ujar Paul Janelle, Presiden Direktur Sampoerna dala siaran pers, Selasa (21/10/2015).
Perjalanan Sampoerna untuk tetap bertahan sejak didirikan pada tahun 1913 bukanlah langkah sejarah yang mudah. Selama lebih dari 102 tahun, perusahaan terus memproduksi rokok kretek asli Indonesia.
Memegang teguh tradisi, Sampoerna terus memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang telah dikenal luas, diantaranya A Mild, Sampoerna Kretek, serta Raja Kretek yang legendaris,Dji Sam Soe.
Hal ini dilakukan dengan misi menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa, melalui produk berkualitas tinggi dengan menggunakan tembakau dan cengkeh pilihan yang berasal dari para petani di berbagai wilayah di Indonesia.
Sampoerna merupakan salah satu pembeli terbesar daun tembakau dan cengkeh di Indonesia.
Kekuatan dan kualitas produk, sistem distribusi, dan kualitas sumber daya manusia memungkinkan Sampoerna untuk terus melancarkan inovasi dan meningkatkan upaya memasarkan produk-produknya.
Hal tersebut tercermin dalam partisipasi perusahaan dalam Trade Expo Indonesia kali ini, perusahaan asal Surabaya ini juga mengedepankan beberapa kontribusi lainnya terhadap negara, diantaranya nilai ekspor yang dicatatkan oleh perusahaan dan kontribusi perusahaan dalam memajukan pertanian tembakau dan cengkeh di Indonesia.
Selain pasar domestik, saat ini Sampoerna telah berhasil mencakup pasar internasional dengan memproduksi dan memasarkan produk bagi lebih dari 43 tujuan ekspor, termasuk negara-negara Asia Pasifik dan Eropa, lanjut Paul.
Terkait dengan kontribusi perusahaan terhadap kemajuan pertanian tembakau dan cengkeh di Indonesia, Sampoerna terus melaksanakan inisiatif Praktik Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices/GAP) dan Praktik Tenaga Kerja Pertanian (Agricultural Labor Practices/ALP).
Pada tahun 2014, Sampoerna mensosialisasikan pendidikan GAP/ALP kepada komunitas petani di 15 daerah penghasil cengkeh, di Jawa dan Sulawesi. Pada saat kegiatan penanaman dan panen, lebih dari 50.000 petani cengkeh mendapatkan manfaat dari inisiatif GAP/ALP seperti pemeriksaan kesehatan gratis serta pembagian pupuk dan bibit cengkeh.