Bisnis.com, JAKARTA—Industri Semen menyatakan kelebihan kapasitas produksi semen dalam negeri pada tahun depan akan menciptakan iklim usaha yang kompetitif serta meningkatkan ekspor Indonesia.
Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., mengatakan kapasitas produksi semen nasional idealnya lebih tinggi 10% dari perkiraan kebutuhan.
Dengan demikian, ketika kinerja ekonomi tumbuh menggeliat, lonjakan permintaan yang lebih tinggi dari perkiraan dapat teratasi seperti pada tahun 2011 dan 2012 yang mencapai 17%.
“Jika pertumbuhan permintaan semen tahun depan mencapai 6% atau 5 juta ton, sementara kapasitas produksi nasional bertambah 10 juta ton, maka produsen semen dapat memaksimalkan pasar ekspor,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (13/10/2015).
Selama ini, lanjutnya, perusahaan secara reguler mengekspor semen ke Bangladesh, Thailand, Srilanka, Maldives, Mauritius, dan Timor Leste.
Sebelumnya, ketika produksi Semen Indonesia lebih tinggi dari permintaan domestik, perusahaan juga mengekspor ke timur tengah seperti Yaman dan Oman.
Agung, mengungkapkan, penjualan Semen Indonesia pada bulan lalu mencapai 2,45 juta ton di dalam negeri. Sementara ekspor periode Januari-September sekitar 400.000 ton.
Dengan demikian, total penjualan Semen Indonesia periode Januari-September hampir mencapai 19 juta ton untuk domestik.
Di laimn pihak, Sekretaris Perusahaan PT Semen Baturaja Tbk. Zulfikri Subli mengatakan pada bulan lalu kinerja penjualan perusahaan mencapai 18%. Penjualan Semen Baturaja didorong oleh proyek swasta di Palembang dan Lampung.
“Penjualan di Palembang cukup tinggi seiring dengan proyek pembangunan dari Sinarmas Grup. Proyek pembangunan jalan di Lampung juga sedang tinggi-tingginya,” tuturnya.