Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah, produsen tempe, dan masyarakat diimbau untuk mendukung pengajuan tempe agar diakui UNESCO sebagai warisan budaya nonbenda.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Klaten, sebagai salah satu pusat produksi tempe, mempunyai keistimewaan.
“Ternyata Kabupaten Klaten ada sesuatu yang istimewa dan layak menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia,” kata Ganjar dalam Workshop dan Sosialisasi Tempe di Kantor Badan Ketahanan Pangan Jateng, seperti dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng, Rabu (14/10/2015).
Dia menambahkan, saat ini semua pihak harus mendukung dan mempromosikan tempe agar digemari dan dikenal pada taraf internasional. Untuk itu, menurutnya, perlu ada upaya meramu berbagai varian rasa serta kemasan.
Selain itu, para perajin juga harus menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi dalam pembuatan tempe. Lebih lanjut, Pemprov Jateng berencana membangun monumen yang menjadi simbol bahwa Klaten adalah daerah produsen sejak zaman penjajahan Belanda.
“Jika perlu membangun museum tempe. Tak hanya menceritakan tentang sejarah dan asal-usul tempe, tapi juga memamerkan proses pembuatan dari paling tradisional hingga teknologi modern,” tutur Ganjar.