Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rute Gerilyawan Nepal Dijadikan Objek Wisata

Kalau Vietnam memiliki objek wisata wilayah bekas tempat pertempuran, pemerintah Nepal mencoba menarik wisatawan yang bisanya mengunjungi Pegunungan Himalaya ke rute yang digunakan gerilyawan pemberontak di masa lalu.
pemerintah Nepal mencoba menarik wisatawan yang bisanya mengunjungi Pegunungan Himalaya ke rute yang digunakan gerilyawan pemberontak di masa lalu../NG
pemerintah Nepal mencoba menarik wisatawan yang bisanya mengunjungi Pegunungan Himalaya ke rute yang digunakan gerilyawan pemberontak di masa lalu../NG

Bisnis.com, JAKARTA — Kalau Vietnam memiliki objek wisata wilayah bekas tempat pertempuran, Pemerintah Nepal mencoba menarik wisatawan yang bisanya mengunjungi Pegunungan Himalaya ke rute yang digunakan gerilyawan pemberontak di masa lalu.

Mantan pemimpin kelompok pemberontak Maois di Nepal, Prachanda menyatakan pihaknya telah meresmikan sebuah objek wisata rute gerilyawan pekan lalu. Untuk menempuh jalur itu dibutuhkan waktu tempuh selama empat bulan, namun objek wisata tersebut tidak kalah menarik, apalagi karena rute itu melewati berbagai wilayah Nepal tengah dan barat.

“Turis juga akan bisa melihat tempat-tempat persembunyian gerilyawan di sepanjang jalur dan diharapkan bisa menarik minat wisatawan mancanegara ke negara yang relatif miskin itu,” ujarnya sebagimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (13/10/2015).

Kelompok Maois melancarkan perlawanan terhadap pemerintah Nepal sejak pertengahan 1990-an sebelum mencapai kesepakatan damai pada tahun 2006. Konflik berdarah sekitar dekade itu menyebabkan jatuhnya korban sampai 16.000 jiwa.

Dalam pemilihan umum tahun 2008, kelompok Maois meraih kemenangan dan Prachanda kemudian menjadi perdana menteri hingga tahun 2009.

Selama ini tujuan wisata di Nepal umumnya berhubungan dengan pegunungan Himalaya, khususnya di kawasan Everest, Annapurna, dan Langtang.

Namun dengan objek baru itu para turis bisa menikmati kampung-kampung yang penduduknya menderita selama masa konflik. Para turis akan bisa melihat gua, sungai, lembah maupun sawah di sepanjang rute tersebut.

Untuk membantu para turis sebuah buku berjudul Guerilla Trek diterbitkan bekerja sama dengan penulis Amerika Serikat, Alonzo Lyons. Saat meluncurkan jalur wisata dan buku tersebut, Prachanda membandingkannya dengan wisata 'perang' yang sudah ada di Vietnam, Rusia, serta Cina.

"Visinya adalah memperlihatkan kepada para pengunjung bagaimana perang berawal dan menyebar dari (kawasan) Rukum," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : bbc.co.uk
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper