Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Jawa Tengah siap memetakan UKM potensial ekspor guna mendapatkan fasilitas pembiayaan ekspor di tengah melambatnya perekonomian global.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Gayatri Indah Cahyani mengatakan beberapa UMKM di wilayahnya mampu menembus pasar ekspor di beberapa negara antara lain Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah dan sejumlah negara di kawasan Asean.
Dengan kondisi tersebut, katanya, potensi UMKM di Jateng cukup siap dalam menghadapi pasar bebas Asean pada awal 2016. Saat ini, pihaknya belum mendata secara rinci jumlah usaha wong cilik yang mampu menembus pasar ekspor.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menyiapkan dana senilai Rp1 triliun untuk memacu UKM potensial ekspor yang difokuskan pada sektor strategis yaitu agroindustri, furnitur, garmen dan fesyen serta kerajinan tangan.
“Makanya, kami kemarin mengadakan sosialisasi untuk kemudahan izin usaha mikro dan kecil (IUMK) di setiap daerah, tujuannya untuk mendata jumlah UMKM serta ada berapa yang telah ekspor,” terangnya, Kamis (8/10/2015).
Data Dinkop dan UMKM menyebutkan Dinas Koperasi dan UMKM Jateng aset dari 390 UMKM mencapai Rp52,03 miliar dengan omset mencapai Rp48,21 miliar yang dapat menyerap tenaga kerja 2.551 orang.
Adapun, secara keseluruhan, jumlah UMKM di Jateng berkisar 3,7 juta. Dari angka tersebut, UMKM yang dibina oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jateng berkisar 110.000 (data 2015).
Sementara itu, produk unggulan UMKM potensi ekspor yakni kerajinan tas anyaman berbahan baku eceng gondok, Carica makanan khas dari Wonosobo, kerajinan batik dari Pekalongan dan daerah lainnya.
“Masih banyak lagi, semoga bisa kami deteksi per wilayah,” ujarnya.