Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petrokimia Gresik Gunakan Pipa Pertagas Angkut Gas Husky

PT Petrokimia Gresik, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Gas dalam pengangkutan gas bumi dari lapangan MDA dan MBH milik Husky CNOOC Madura Ltd. ke pabrik Amoniak-Urea II.
PT Petrokimia Gresik, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Gas dalam pengangkutan gas bumi dari lapangan MDA dan MBH milik Husky CNOOC Madura Ltd. ke pabrik Amoniak-Urea II./JIBI
PT Petrokimia Gresik, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Gas dalam pengangkutan gas bumi dari lapangan MDA dan MBH milik Husky CNOOC Madura Ltd. ke pabrik Amoniak-Urea II./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Petrokimia Gresik, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Gas dalam pengangkutan gas bumi dari lapangan MDA dan MBH milik Husky CNOOC Madura Ltd. ke pabrik Amoniak-Urea II.

Hidayat Nyakman, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, mengatakan kerja sama pengangkutan gas bumi milik Husky menggunakan pipa Pertagas dengan sistem sewa ruas pipa open access East Java Gas Pipeline (EJGP).

“Kami sewa pipa Pertagas, kami bayar toll fee. Saat ini Husky masih dalam proses eksploitasi, diperkirakan akhir 2017 gas mulai mengalir, dan pada saat bersamaan pembangunan pabrik telah selesai,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (7/10/2015).

Menurutnya, pabrik Amoniak-Urea II akan langsung beroperasi secara penuh setelah pembangunan selesai yakni dengan produksi Amoniak sebanyak 2.000 ton per hari dan Urea sebanyak 1.725 ton per hari.

Dia mengatakan sesuai kontrak dengan Husky, Petrokimia Gresik mendapatkan pasokan gas dengan harga US$6,5 per million british thermal unit (MMbtu). Dalam hal ini, jumlah gas yang akan dipasok sebesar 85 million standard cubic feet per day (MMscfd).

Dengan menyesuaikan umur pabrik, ujarnya, Petrokimia Gresik menjalin kontrak kerja sama dengan Husky selama 20 tahun yang dibagi dalam dua periode. Dengan adanya pabrik ini, perusahaan tidak akan ketergantungan bahan baku yang sebelumnya dipasok dari Pupuk Kaltim dan Pupuk Sriwidjaja.

Selain itu, dengan adanya tambahan pabrik amoniak dan urea di Indonesia, semakin memperkuat struktur bisnis industri petrokimia nasional. Setelah pabrik beroperasi, maka ketergantungan impor pupuk akan berkurang.

Hendra Jaya, Presiden Direktur PT Pertamina Gas, mengatakan pembelian gas secara langsung oleh Petrokimia Gresik ke produsen dapat terjadi karena pipa transmisi gas yang dimiliki oleh perusahaan berstatus open access.

“Pertagas hanya sebagai transporter. Pola seperti ini tentunya menguntungkan bagi konsumen, lantaran bisa bertransaksi langsung dengan produsen gas,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Menurutnya, penyaluran gas ke Petrokimia Gresik bukan untuk yang pertama kali, karena perusahaan tersebut telah menjadi shipper existing Pertagas di ruas EJGP. Selama ini Pertagas telah mengalirkan sekitar 60 MMSCFD gas ke pabrik eksisting milik Petrokimia Gresik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper