Bisnis.com, JAKARTA—PT Perusahaan Gas Negara Tbk. menyatakan akan terus membangun jaringan pipa distribusi gas ke sejumlah wilayah yang diproyeksikan dan diprogramkan oleh pemerintah menjadi wilayah industri.
Irwan Andri Atmanto, Head of Corporate Communication PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., mengatakan bisnis gas harus memenuhi tiga unsur, yakni pasokan gas, infrastruktur serta konsumen atau pasar.
“Tiga hal ini harus dipenuhi dalam bisnis gas. Ketika infrastruktur tidak dikembangkan, maka perluasan pemanfaatan gas bumi oleh industri dan konsumen lain tidak terjadi,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.
Selain itu, lanjutnya, pembangunan infrastruktur gas harus lebih cepat empat hingga lima tahun dari pembangunan industri dalam suatu lokasi. Jika pembangunan pipa berbarengan dengan pembangunan industri, selain harga gas menjadi tinggi, proses distribusi tidak dapat dilakukan dengan cepat.
Oleh karena itu, proyek infrastruktur gas direncanakan dalam jangka panjang. Proses pengembalian nilai investasi tidak bisa didapatkan dalam jangka waktu singkat. Selain itu, penggunaan pipa mencapai titik maksimum didapat pada tahun keempat atau kelima setelah pembangunan.
“Kadang-kadang saling tunggu, industri mau bangun pabrik tetapi belum ada pasokan energi, maka PGN memplopori dengan membangun jaringan pipa di lokasi yang diprogramkan menjadi wilayah industri,” tuturnya.
Dia mencontohkan pipa South Sumatra West Java (SSWJ) baru mencapai kapasitas penuh sekitar lima tahun setelah pembangunan. Saat ini total panjang jaringan pipa gas milik PGN telah mencapai 6.161 kilometer.