Bisnis.com, JAKARTA – Penerapan Asean Single Window (ASW) dinilai akan memiliki peran vital dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang akan dimulai pada Januari 2016.
Kepala Indonesia National Single Window (INSW) Djadmiko mengatakan pembentukan ASW merupakan kesepakatan negara-negara di kawasan ASEAN. Intinya, dengan melakukan pengintegrasian dari masing-masing negara di ASEAN dengan membangun national single window (NSW)-nya masing-masing.
“Semua negara ditargetkan pada 2015 sudah harus memiliki sistem NSW. Dan nantinya tersambung antara satu dan yang lainnya menggunakan ASW,” kata Djadmiko, Minggu (27/9/2015).
Deputi Bidang Pengembangan dan Operasional Sistem INSW Muwasiq M. Noor mengatakan dalam implementasinya negara-negara tersebut memang membutuhkan integrasi. Penerapan free trade area memberikan konsekuensi berupa reduksi bea masuk hingga 0%.
Dalam konteks ASEAN, pembebasan bea masuk didapatkan jika eksportir memiliki certificate of origin, yang menyatakan bahwa barang tersebut benar-benar berasal dari negara yang masuk dalam kawasan FTA. Sayangnya, pada penerapannya banyak pemalsuan terhadap dokumen tersebut.
“Misal barang dari China melalui Singapura, lalu dia mendapatkann certificate of origin dari Singapura. Dia menjadi bebas bea masuk.”
Sementara pada implementasi ASW nantinya, dokumen fisik bukan menjadi satu-satunya data yang diperlukan untuk mendapatkan pembebasan bea masuk tersebut tetapi juga diperlukan dokumen elektronik yang dipertukarkan melalui portal NSW negara eksportir ke portal NSW negara importir. Sehingga tanpa adanya data elektronik dari portal tersebut maka preferensial tarif yang diajukan akan ditolak.
Di sisi lain, terkadang barang yang dikirim bisa sampai lebih dulu dibanding dokumennya. Penerapan transaksi data melalui ASW akan memudahkan petugas bea cukai untuk segera melakukan pembebasan bea masuk, begitu certificate of origin dari negara asal diterbitkan, karena sistem tersebut berjalan secara realtime.
Pertukaran data elektronik antar negara tersebut saat ini masih dalam proses ujicoba oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Uji coba tersebut akan berlangsung hingga Desember 2015 dan akan menjadi mandatori setelahnya.
“Ini sedang uji coba. Kita harus bangga, ASW itu yang memimpin kita.”