Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja meningkatkan kualitas 276 Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia dengan penambahan program uji kompetensi.
Jumlah BLK yang akan ditingkatkan itu terdiri dari 14 milik Kemenaker dan 262 dimiliki pemerintah daerah.
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri mengatakan, pola pelatihan di BLK akan ditekankan pada jenispelatihan sesuai yang dibutuhkan industri di daerah masing-masing. Misalnya pelatihan keterampilan kejuruan otomotif, las, bangunan kayu dan batu, elektonik, komputer, bahasa asing, teknologi informasi, menjahit, kerajinan tangan, serta pertanian, dan perkebunan.
Untuk memperluas jangkauan BLK, Menaker meminta persyaratan kepesertaan pelatihan di BLK yang ada di seluruh Indonesia dipermudah. Semua lulusan pendidikan mulai dari yang terendah yaitu Sekolah dasar (SD) dan SMP akan diperbolehkan ikut pelatihan kerja diBLK.
"Kita ubah persyaratan minimal SMA atau SMP menjadi lebih longgar agar semua angkatan kerja dapat mengakses pelatihan kerja yang diselenggarakan di BLK tanpa syarat pendidikan formal yang ketat," kata Hanif dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Menaker Hanif juga mengatakan peningkatkan daya saing pencari kerja untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan diterapkan melalui percepatan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNNI).
Program ini diperlukan agar profesi dan kebutuhan di seluruh sektor kerja kita mendapatkan pengakuan dunia internasional.
Selain itu, kata Hanif, pemerintah akan mempercepat pemberlakuan sertifikasi kompetensi kerja bagi pekerja Indonesia yang diakui secara nasional dan internasional.