Bisnis.com, PADANG—Manajemen hotel meyakini tingkat hunian hotel bisa menyentuh angka 90% sampai penghujung tahun ini di Sumatra Barat.
General Manager Grand Zuri Hotel Padang Surni Yanti menyebutkan sektor perhotelan di daerah itu cukup stabil di paruh kedua tahun ini. “Kami cukup stabil, di penghujung tahun okupansi bisa 90% sampai 94%,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (22/9/2015).
Menurutnya, industri hotel mengalami penurunan tingkat hunian secara drastis sejak adanya larangan rapat di hotel bagi pemda oleh Menpan di penghujung tahun lalu. Namun, setelah edaran itu dicabut okupansi kembali normal.
Apalagi, imbuhnya, bencana kabut asap yang menyelimuti sebagian besar Sumatra ikut mendongkrak hunian hotel di Sumbar. “Peningkatan sampai 20% hingga 25% dari hari biasa. Kebanyakan adalah tamu individual dari Pekanbaru yang mengungsi ke Padang,” ujarnya.
Menurutnya, secara tidak langsung bencana asap yang terjadi belakangan ikut mendongkrak tingkat hunian hotel. Meski begitu, Surni menyebutkan secara keseluruhan okupansi hotel di daerah itu mulai pulih seiring banyaknya iven nasional maupun internasional yang dihelat di daerah itu.
Sementara itu, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Padang Didi Aryadi meyakini potensi bisnis hotel masih akan cerah di daerah itu. “Tahun ini kami keluarkan delapan izin untuk hotel-hotel baru yang akan beroperasi di Padang,” katanya.
Dia mengatakan pemerintah mendorong peningkatan kegiatan MICE untuk mendukung pariwisata dan mendongkrak tingkat hunian hotel. Adapun, delapan hotel baru tersebut antara lain Aston Condotel, Aryaduta Hotel, Amaris Hotel, Perwata Hotel, Trans Hotel, Whizt Hotel, Fave Hotel, dan Harper Hotel.