Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-siap, Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan Dipangkas

Risiko ketidakpastian global membuat pemerintah menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan menjadi 5,3%.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kanan) menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/9)./Antara
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kanan) menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/9)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Risiko ketidakpastian global membuat pemerintah menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan menjadi 5,3%. 

Dalam Rancangan APBN 2016, pemerintah mencanangkan laju produk domestik bruto sebesar 5,5% yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Nota Keuangan tengah bulan lalu.

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menyebutkan pemerintah memilih bersikap realistis dan menyadari bahwa asumsi sebelumnya terlalu tinggi.

"Meskipun ada optimisme dari proyek IMF, kami menilai keputusan the Fed menahan suku bunga menambah ketidakpastian global, begitu juga yuan, sehingga menyebabkan kecenderungan currency kurs. Ini berpotensi menekan kinerja ekonomi domestik," paparnya.

Menkeu menjabarkan pertumbuhan 5,3% tersebut akan ditopang dari laju konsumsi rumah tangga sebesar sekitar 5%, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi 6%-7%. Bambang melanjutkan untuk ekspor dan impor hanya akan tumbuh tipis.

Bambang menyampaikan, target 4,7% y-o-y untuk inflasi dinilai masih bisa dicapai sekalipun ada risiko dari aspek depresiasi kurs dan musim kering yang memanjang alias El Nino.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper