Bisnis.com, JAKARTA - Risiko ketidakpastian global membuat pemerintah menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan menjadi 5,3%.
Dalam Rancangan APBN 2016, pemerintah mencanangkan laju produk domestik bruto sebesar 5,5% yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Nota Keuangan tengah bulan lalu.
Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menyebutkan pemerintah memilih bersikap realistis dan menyadari bahwa asumsi sebelumnya terlalu tinggi.
"Meskipun ada optimisme dari proyek IMF, kami menilai keputusan the Fed menahan suku bunga menambah ketidakpastian global, begitu juga yuan, sehingga menyebabkan kecenderungan currency kurs. Ini berpotensi menekan kinerja ekonomi domestik," paparnya.
Menkeu menjabarkan pertumbuhan 5,3% tersebut akan ditopang dari laju konsumsi rumah tangga sebesar sekitar 5%, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi 6%-7%. Bambang melanjutkan untuk ekspor dan impor hanya akan tumbuh tipis.
Bambang menyampaikan, target 4,7% y-o-y untuk inflasi dinilai masih bisa dicapai sekalipun ada risiko dari aspek depresiasi kurs dan musim kering yang memanjang alias El Nino.
Siap-siap, Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan Dipangkas
Risiko ketidakpastian global membuat pemerintah menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan menjadi 5,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arys Aditya
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
30 menit yang lalu
Kisi-kisi JP Morgan usai BI Secara Mengejutkan Pangkas Suku Bunga
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
30 menit yang lalu