Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) khawatir perlemahan ekonomi yang terjadi selama beberapa pekan terakhir akan mempengaruhi minat masyarakat menjalankan bisnis waralaba.
Ketua Dewan Pengarah Wali Amir Karamoy mengatakan risiko pengelola waralaba, terutama waralaba ritel modern minimarket sangat besar, mengingat daya beli masyarakat tengah menurun.
"Banyak pengelola yang mengeluh, karena daya beli menurun. Ada sekitar 4.000 waralaba minimarket dan mayoritas mereka mengeluh sepi," katanya di Jakarta, Senin (21/9/2015).
Dia menambahkan, ritel modern menjadi pihak yang pertama kali dirugikan saat terjadi penurunan daya beli masyarakat. Menurutnya pemerintah perlu segera bertindak untuk menjaga daya beli masyarakat untuk mempertahankan perekonomian dalam negeri.
"Kalau tidak nanti minat berbisnis di sektor ini bisa menurun. Daya beli harus tetap dijaga," tegasnya.
Pebisnis Waralaba Mulai Khawatirkan Kondisi Ekonomi
Ketua Dewan Pengarah Wali Amir Karamoy mengatakan risiko pengelola waralaba, terutama waralaba ritel modern minimarket sangat besar, mengingat daya beli masyarakat tengah menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Stefanus Arief Setiaji
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

5 jam yang lalu
Beda Arah BlackRock dan JP Morgan di United Tractors (UNTR)
6 jam yang lalu
Sentimen Bullish Bitcoin Kembali, Waktunya Serbu Kripto?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
