Bisnis.com, JAKARTA — Investor China akan merealisasikan pembangunan tahap pertama lima industri senilai US$3 miliar di Pulau Tanjung Sauk, Kepulauan Riau, pada bulan depan di atas lahan seluas 300 hektare.
Junius Hutabarat, Direktur Utama PT Putra Samudra, mitra lokal, mengatakan lima industri tersebut akan membangun fasilitas pemurnian atau smelter zinc, refinery minyak dan gas yang terintegrasi dengan pembangkit listrik.
“Pembangunan tahap pertama senilai US$3 miliar selama tiga tahun. Pengerjaannya akan dilakukan dalam beberapa sub tahap.Keberadaan proyek ini sebagian besar berorientasi untuk pasar global,” ujarnya usai menemui Menteri Perindustrian, Senin (14/9/2015).
Dengan komitmen bulat dari sejumlah investor ini, lanjutnya, nilai investasi di lahan seluas 300 ha akan terus bertambah. Dalam hal ini, investor membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Perindustrian.
Menurutnya, investor China masih mengamati iklim investasi di Indonesia. Jika pemerintah terus mendukung iklim investasi semakin lebih baik, maka nilai investasi di Indonesia akan ditingkatkan dalam skala besar.
Guangxi Huang Yi, Deputy Secretary General Qinzhou Municipal Government, mengatakan usai menemui Menperin pihaknya mendapatkan kepercayaan diri untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi pemerintah berkomitmen mendukung investasi tersebut.
“Setelah bertemu Menteri ada dua peluang investasi. Saya tidak sangka sikap Menteri begitu jelas dengan pemerintah China. Setelahpertemuan ini, kami sangat percaya diri untuk investasi di Indonesia. Dalam hal ini investasi pada proyek refinery, power plant, dansmelter,” tuturnya.
Dengan adanya dukungan pemerintah Indonesia terhadap investasi perusahaan China, lanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan hubungan erat kedua negara. Dalam hal ini pemerintah China secepat mungkin akan meningkatkan investasi di Indonesia.
Budhi Setyanto, Direktur Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah II Kementerian Perindustrian, mengatakan lima industri yang dibawa oleh pemerintah Provinsi Qinzhou, China akan mendirikan oil refinery, smelter zinc, pabrik aluminium, pabrik aspal dan titanium dioxide serta pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).