Bisnis.com, PADANG - Sebanyak 70 kabupaten/kota dalam Indonesia Indian Ocean Local Government Forum (IOLGF) menggugat ketimpangan program pembangunan infrastruktur yang mengesampingkan kawasan Samudera Hindia.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan daerah-daerah sepanjang pesisir Samudera Hindia, terutama di sepanjang pantai barat Sumatra dan pesisir selatan Jawa tidak mendapatkan prioritas utama untuk pembangunan infrastruktur.
Orientasi pemerintah sejak program MP3EI adalah kawasan timur Sumatra, dan untuk Jawa diprioritaskan bagian utara.
"Ada ketimpangan, kami ingin kawasan sepanjang pesisir Samudera Hindia juga mendapat prioritas," ujarnya, Selasa (8/9/2015).
Menurutnya, forum pemerintah daerah kawasan pesisir Samudera Hindia itu dibentuk untuk menyambut helatan Indian Ocean Rim Association (IORA) atau pertemuan negara-negara di kawasan Samudera Hindia di Padang, akhir Oktober mendatang.
Forum itu bertujuan menggali potensi daerah dan merumuskan strategi pengembangan kawasan agar memiliki magnet yang kuat bagi masuknya investasi, serta meningkatkan akses pendanaan APBN bagi pembangunan kawasan itu.
Mahyeldi menyebutkan forum tersebut memfokuskan pembicaraan mengenai risiko dan manajemen bencana, perikanan dan kelautan, perdagangan dan investasi, pariwisata dan pertukaran budaya, serta pendidikan dan teknologi.
Rumusan itu mengacu kepada potensi kawasan tersebut yang memiliki kekayaan ikan dan kelautan yang besar, potensi pariwisata, dan sejarah pantai barat sebagai gerbang perdagangan dengan Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika.
Dia mengatakan pertemuan itu akan menghasilkan kesepakatan untuk disampaikan ke pemerintah pusat terkait dukungan APBN untuk pembangunan infrastruktur, seperti pelabuhan dan jalan raya.
Ketua Tim Ahli IORA 2015 Helmi menuturkan pemda di sepanjang Samudera Hindia perlu meningkatkan daya tawar dengan memprioritaskan potensi yang ada di daerah itu sebagai jualan kepada investor.
"Selama ini pembangunan infrastruktur berbasis darat, nah, dengan konsep kemaritiman ini, kami ingin Samudera Hindia juga diperhatikan," katanya.
Dia mengatakan sejumlah kota sudah memiliki infrastruktur dasar yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi pintu gerbang perdagangan. Kota Padang misalnya, sudah memiliki pelabuhan Teluk Bayur, dan jaringan kereta api.
"Inisiatif dan daya tarik daerah akan menjadi pertimbangan pemerintah pusat untuk mengalokasikan anggaran bagi peningkatan infrastruktur," ujarnya.
Dimas Samodra Rum, Wakil Ketua Pokja Bidang Kerjasama Pembangunan Kementerian Luar Negeri mengatakan kawasan barat, Samudera Hindia akan menjadi poros perekonomian di masa depan, setelah perlambatan yang terjadi di poros Pasifik.
"Di masa depan, Samudera Hindia bakal menjadi poros perdagangan dunia. Pemerintah juga memperhatikan kawasan ini," katanya.
Dia menyebutkan program pemerintah yang memfokuskan sektor kemaritiman secara bertahap akan meningkatkan infrastruktur di seluruh kawasan, termasuk di sepanjang pesisir Samudera Hindia.