Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki akhir kuartal III/2015, pemerintah tak kunjung menetapkan berapa kuota sapi bakalan impor yang ditetapkan untuk pemasukan kuartal IV mendatang. Di sisi lain, harga daging sapi masih cukup tinggi.
Sementara itu, Kementan dan Kemendag mengaku masih terus mendiskusikan kuota impor sapi bakalan untuk kuartal IV tahun ini, dengan memperhitungkan ketersediaan sapi dalam negeri dan mengacu pada penyerapan sapi bakalan impor yang ditetapkan pada kuartal-kuartal sebelumnya.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan hingga saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) belum menandatangani rekomendasi teknis atas impor sapi bakalan kuartal IV. Kendati demikian, dia mengaku tengah mendiskusikan jumlah kuota dengan Kemendag.
“Belum kami tentukan berapa, sedang dihitung terus. Yang jelas akan disesuaikan dengan kebutuhan kita. Tapi sekitar 200.000 ekor, tidak sampai 300.000 ekor,” kata Amran pada Bisnis selepas menggelar raker di Banggar DPR, Senin (7/9/2015) malam.
Amran mengatakan dia tidak akan mengabaikan produksi ternak lokal dan memahami kepentingan Kemendag untuk menjaga laju inflasi agar tidak terus terbebani dengan harga daging dalam negeri yang tak kunjung turun.
“Kita [Kementan] memikirkan produksi dan peternak, Kemendag memikirkan inflasi, sama-sama untuk kebaikan dalam negeri,” kata Amran.
Amran mengatakan hingga saat ini pihak Kementan pun belum mendengar apakah feedloter sudah mengajukan kebutuhan untuk kuartal IV mendatang.
Dalam raker Banggar tersebut, Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan daging sapi memang masih menjadi inflator atau penyumbang tertinggi inflasi. “Pemerintah tidak dapat lagi menoleransi inflasi yang disebabkan oleh harga daging sapi ini,” kata Lembong.
Seperti diketahui, Lembong sebelumnya memang sempat menyebutkan untuk menstabilkan harga daging dalam negeri, Kemendag memperhitungkan harus mengimpor hingga 200.000-300.000 ekor sapi bakalan untuk kuartal akhir tahun ini.
Dalam paparannya, Sekretaris Direktorat Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto mengungkapkan Kemendag mengusulkan impor sapi bakalan sebanyak 300.000 ekor untuk kuartal IV/2015, untuk dapat segera dibahas oleh Kemenko Perekonomian.
Berdasarkan perhitungannya, kebutuhan impor untuk kuartal IV secara sesifik yaitu 290.503 ekor dan impor daging sapi beku sebanyak 38450 ton.
Saat dikonfirmasi, Ketua Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano mengatakan hingga saat ini kelompok feedloter ini belum mengajukan usulan impor sapi bakalan untuk kuartal mendatang.
“Katanya ada formulir yang berubah dari Kementan, jadi anggota saya belum submit. Di feedloter sendiri belum saya hitung,” kata Joni.
Merujuk pada kebijakan pemerintah untuk melibatkan Perum Bulog dalam jangka panjang untuk mengimpor sapi, Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengatakan sejauh ini belum ada komunikasi terkait impor sapi bakalan.