Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Penurunan Ekspor-Impor di Bali Terus Berlanjut

Tren penurunan nilai ekspor dan impor Bali masih berlanjut hingga akhir Juli 2015, dan diprediksi baru akan meningkat menjelang akhir tahun ini.
Aktivitas bongkar muat peti kemas ekspor di Tanjung Perak, Surabaya/Bisnis.com
Aktivitas bongkar muat peti kemas ekspor di Tanjung Perak, Surabaya/Bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - Penurunan nilai ekspor dan impor di Bali masih berlanjut hingga akhir Juli 2015, dan diprediksi baru meningkat menjelang akhir tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat, pada periode Januari-Juli, nilai ekspor barang dari daerah ini mencapai US$287,76 juta atau turun 8,08% menjadi US$313,07 juta.

Penurunan disebabkan merosotnya pengapalan sejumlah komoditas pada Juli, seperti ikan dan udang, perhiasan, pakaian jadi, kayu, barang dan kayu, perabot penerangan rumah, batu, gips dan semen.

Kepala BPS Bali Panusunan Siregar menduga penurunan nilai barang tersebut diakibatkan merosotnya volume barang yang dikapalkan. Produsen sengaja mengurangi produksi dikarenakan harga bahan bakunya meningkat karena merupakan barang impor.

Hal itu dilakukan karena meningkatnya nilai kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah sehingga membebani biaya operasional perusahaan.

"Seperti olahan ikan beku, karena ikan di sini tidak cukup mereka datangkan dari luar negeri, sekarang dolar naik berarti berkuranglah produksinya maka ekspor ikut berkurang," terkanya, Selasa (1/9/2015).

Namun, ‎ucapnya, jumlah produsen di daerah ini yang seluruh produksinya mengandalkan barang impor sangat sedikit. Lantaran pada umumnya perusahaan di Bali mendatangkan bahan baku sebagian besar dari lokal dan impor hanya 10% dari total kebutuhan produksi.

Menurutnya, penurunan ekspor kemungkinan dipengaruhi juga oleh melemahnya permintaan negara-negara tujuan ekspor utama dari Bali menyusul adanya gejolak ekonomi‎ global.

Selain itu, kemungkinan besar produsen melakukan pergantian orientasi dari sebelumnya ke pasar luar menjadi dalam negeri.

"Pasar Indonesia kan besar, bisa saja satu persatu melakukan switching pasar," tegasnya.

‎Nilai impor Bali tercatat turun hingga 58,52% menjadi US$76,4 juta dari sebelumnya US$184,2 juta. Negara tujuan impor yang alami penurunan permintaan dari Bali adalah China, Amerika Serikat, Thailand, Taiwan, dan Jerman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper