Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 3 Negara Asal Impor Nonmigas Terbesar RI, Produk China Mendominasi

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk asal China masih mendominasi total impor nonmigas ke Indonesia pada Maret 2024.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk asal China masih mendominasi total impor nonmigas ke Indonesia pada Maret 2024. Negara tersebut masih menjadi kontributor terbesar dengan porsi 31,25% dari total impor nonmigas bulan lalu. 

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, impor nonmigas dari China pada Maret 2024 mencapai US$4,57 miliar. Meski masih dominan, nilai impor China turun dibandingkan bulan sebelumnya senilai US$5,92 miliar maupun dibandingkan Maret 2023 senilai US$5,68 miliar. 

"Pada Maret 2024, China masih menjadi negara utama asal impor nonmigas Indonesia dengan kontribusi sebesar 31,25% terhadap total impor nonmigas Indonesia," kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (22/4/2024).

Setelah China, impor produk dari Jepang juga berkontribusi cukup dominan dengan porsi 7,23% dari total impor nonmigas bulan lalu. Adapun, impor dari Jepang senilai US$1,06 miliar atau lebih rendah dari bulan sebelumnya US$1,17 miliar maupun dari Maret 2023 sebesar US$1,49 miliar. 

"Sementara itu, impor nonmigas dari Jepang dan Korea Selatan masing-masing-masing mencapai US$1,06 miliar dan US$0,96 miliar," tuturnya. 

Total nilai impor nonmigas dari 13 negara pada Maret 2024 mencapai US$10.998,3 juta, turun 10,81% atau US$1.333,3 juta dibandingkan Februari 2024 yang mencapai US$12.331,6 juta.

Kondisi tersebut terutama dipengaruhi oleh berkurangnya nilai impor dari beberapa negara utama seperti China US$1.347,3 juta (22,76%), Thailand US$165,6 juta (16,64%), dan Jepang US$107,4 juta (9,21%).

"Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, impor dari 13 negara utama selama Januari–Maret 2024 juga turun US$1.083,4 juta (2,94%)," jelasnya. 

Adapun, nilai impor Indonesia Maret 2024 mencapai US$17.961,1 juta atau turun US$479,1 juta (2,60%) dibandingkan Februari 2024. Hal ini disebabkan oleh turunnya impor nonmigas US$826,0 juta (5,34%) menjadi US$14.634,6 juta pada bulan lalu. 

Dilihat dari perkembangannya terhadap Februari 2024, enam golongan barang nonmigas utama mengalami penurunan, yaitu mesin/peralatan mekanis dan bagiannya senilai US$473,0 juta (17,18%). 

Selanjutnya, plastik dan barang dari plastik US$265,6 juta (27,75%), kendaraan dan bagiannya US$146,3 juta (19,71%), bahan bakar mineral US$66,4 juta (16,70%), bahan kimia organik US$33,1 juta (5,59%), dan ampas dan sisa industri makanan US$9,2 juta (2,64%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper