Bisnis.com, JAKARTA - Pelemahan ekonomi saat ini membuat pelaku usaha harus mengambil strategi yang tepat agar bisnisnya bisa tetap bersaing. Banyak strategi yang bisa diambil, salah satunya dengan melakukan inovasi produk demi meminimalisir atau mengganti bahan baku impor.
Kisah ini seperti pernah dialami oleh Siti Aisah Farida, pemilik CV Hanimo, yang bergerak di bidang penyediaan alat permainan edukatif dan alat peraga pendidikan untuk usia TK.
Usaha Farida yang dimulai sejak 1990 itu pernah terpengaruh krisis ekonomi global pada 1998 dan 2008. Hal yang paling dia rasakan saat itu yakni sulitnya mencari bahan baku seperti besi, triplek dan plastik.
Kalaupun bahan tersebut ada di pasaran, harganya melonjak drastis. Sementara itu, dia juga sulit menaikkan harga jual produk karena daya beli konsumen saat itu juga menurun.
"Akhirnya mau tidak mau saya terpaksa memangkas margin laba, untung saat itu tipis sekali tapi tidak apa-apa yang penting usahanya bisa terus berjalan," katanya.
Selain strategi memangkas margin laba, dia juga melakukan strategi lain seperti inovasi produk. Dia menciptakan produk-produk baru dengan menggunakan bahan baku yang lain.
"Saya cari bahan baku yang bisa mensubsitusi triplek seperti karpet busa yang modalnya lebih murah sehingga bisa menekan harga jual ke konsumen," katanya.
Dua strategi tersebut mampu membuatnya lolos dari dua masa krisis tersebut. Usahanya yang beralamat di Sawangan, Depok, Jawa Barat, berkembang dengan pelanggan yang tersebar dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Farida kini mengantongi omzet Rp3,6 miliar per tahun.