Bisnis.com, JAKARTA - Keterpurukan ekonomi akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin parah akhir-akhir ini tak pelak ikut membuat industri mikro, kecil dan menengah ikut terkena dampaknya.
Usaha yang paling terkena imbas dari pelemahan rupiah tentunya yang banyak menggunakan komponen bahan baku impor seperti usaha pembuatan tahu tempe yang memakai kedelai impor, industri komponen otomotif, dan lain-lain.
“Pasti banyak yang terguncang, bahkan ada yang mulai tutup dan terpaksa melakukan PHK karena tidak mampu bersaing,” kata Ketua Bidang UKM dan IKM Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Nina Tursinah kepada Bisnis.com, baru-baru ini.
Menurut Nina, UMKM di Indonesia sebenarnya sudah terlatih untuk memiliki daya tahan dalam berbagai kondisi.
Namun situasi saat ini lebih menyulitkan bagi pelaku usaha karena mereka lebih susah mengakses permodalan, membeli bahan baku, maupun mengambil untung dari pemasaran produk.
“Tanpa situasi seperti saat ini saja pun sebenarnya iklim usaha di Indonesia sudah sangat berat, apalagi dengan kondisi ini, mereka menjadi semakin susah bersaing,” kata dia.