Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Toll Road Sanggupi Percepat Bangun Tol Pemalang-Batang

PT Waskita Toll Road berupaya untuk memenuhi permintaan pemerintah untuk mempercepat realisasi proyek tol Pemalang Batang setelah mengakuisisi 60% saham PT Pemalang Batang Toll Road.nn
Alat berat melakukan pengerukan jalan tahap I di akses keluar tol Pejagan-Pemalang di Desa Banjar Anyar, Brebes, Jawa Tengah, Senin (29/6). Menurut pihak PT Waskita (Persero) tol Pejagan-Pemalang yang akan dibuka pada H-10 itu untuk sementara hanya bisa dilewati mobil pribadi. /ANTARA
Alat berat melakukan pengerukan jalan tahap I di akses keluar tol Pejagan-Pemalang di Desa Banjar Anyar, Brebes, Jawa Tengah, Senin (29/6). Menurut pihak PT Waskita (Persero) tol Pejagan-Pemalang yang akan dibuka pada H-10 itu untuk sementara hanya bisa dilewati mobil pribadi. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Toll Road berupaya untuk memenuhi permintaan pemerintah untuk mempercepat realisasi proyek tol Pemalang Batang setelah mengakuisisi 60% saham PT Pemalang Batang Toll Road.

Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan saat ini PT Waskita Toll Road telah menandatangani pokok-pokok perjanjian kerja sama dengan PT Pemalang Batang Toll Road.

Setelah nanti memperoleh izin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk pengalihan saham ecara resmi, keduanya akan menandatangani akta jual beli. Ditargetkan AJB dapat ditandatangani sebelum akhir bulan September.

Herwi mengatakan pada prinsipnya investor menyanggupi untuk menyelesaikan pekerjaan secara paralel dengan pembebasan lahan.

Menurutnya, kendala utama yang menghambat realisasi tol ini selama hampir sepuluh tahun adalah pembebasan lahan. Hingga saat ini, realisasi pembebasan lahan baru 1,86%, atau baru 5,2 hektar dari kebutuhan total 279,36 hektar.

Dirinye berharap, dengan implementasi UU 2/2012 tentang Pembebasan Lahan Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, realisasi pembebasan lahan dapat dipercepat.

“Kita kerjakan paralel, tidak harus minimal sekian persen baru kita kerja, tapi asal ada lahan dan akses ke sana memungkinkan akan kita masuki sehingga semangat untuk selesai dengan ngebut juga terkejar,” katanya.

Meski demikian, Herwi tidak menampik bahwa idealnya pembangunan mulai dikebut ketika realisasi pembebasan lahan telah mencapai minimal 75% per seksi. Hal ini erat terkait dengan persyaratan pinjaman perbankan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper