Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpana Tanker, Lupa Buat Kapal Angkut Sapi

Pemerintah didesak untuk membangun kapal-kapal khusus pengangkut ternak guna mengatasi masalah distribusi pangan nasional.
Suasana pemuatan sapi asal Kupang, NTT ke dalam peti kemas di atas lumbung kapal kargo di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/7/15). Kementerian Perdagangan akan mengimpor sekitar 270 ribu ekor dari Australia menjelang Hari Raya Idul Fitri guna memenuhi kebutuhan akan daging sapi yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi sapi lokal. /ANTARA
Suasana pemuatan sapi asal Kupang, NTT ke dalam peti kemas di atas lumbung kapal kargo di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/7/15). Kementerian Perdagangan akan mengimpor sekitar 270 ribu ekor dari Australia menjelang Hari Raya Idul Fitri guna memenuhi kebutuhan akan daging sapi yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi sapi lokal. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah didesak untuk membangun kapal-kapal khusus pengangkut ternak guna mengatasi masalah distribusi pangan nasional.

Pakar transportasi laut dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Raja Oloan Saut Gurning mengatakan selama ini angkutan hewan ternak seperti sapi dari Indonesia timur ke Pulau Jawa menggunakan kapal kargo umum yang telah dialihfungsikan.

“Padahal kapal kargo kan tidak ada kandang khusus yang dilengkapi dengan sanitasi,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (25/8/2015).

Saut menuturkan Indonesia mesti mencontoh negara lain yang mewajibkan penggunaan kapal khusus ternak atau yang dinamakan kapal seluler (cellular vessel). Di Australia, kata dia, setiap pengekspor sapi harus menggunakan kendaraan itu bila akan mengirimkan sapi ke negara lain.

“Australia mensyaratkan ini sebagai animal ethic. Mereka memang paling perhatian tentang itu mulai pengiriman sampai rumah potong,” kata doktor bidang logistik maritim dari Universitas Tasmania, Australia, ini.

Menurut dia, walaupun waktu tempuh kapal antara Australia dan Kupang ke Jakarta sama-sama memakan 1 minggu, tetapi kondisi ternak ketika tiba akan berbeda. Sapi dengan kapal kargo tidak akan berada dalam kondisi bugar sehingga mempengaruhi harga jualnya.

“Sapi-sapi itu stres. Bahkan banyak yang mati karena tidurnya susah dan kepanasan, tidak ada minum,” ucapnya.

Saut menilai masalah rantai pasokan inilah yang turut menyebabkan kelangkaan daging sapi di Jakarta beberapa waktu lalu. Setelah Lebaran, harga sapi yang biasanya turun justru melonjak hingga Rp140.000 di beberapa pasar di Jakarta.

Mobilitas ternak dari daerah-daerah surplus sapi tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Pemerintah pun membuka izin kepada Bulog untuk mengimpor 50.000 ton sapi potong dari Australia.  

“Padahal kapal angkut khusus sapi tadi harus disewa dari negara lain melalui broker yang bisa memakan waktu dari satu minggu hingga sebulan. Jadi logistik kita dikuasai swasta dan asing,” katanya.

Saut meminta kasus ini menjadi pelecut bagi pemerintah untuk segera menyiapkan alat pengangkutan ternak. Menurut dia, kemampuan riset dan teknologi anak bangsa telah cukup mampu untuk mewujudkan transportasi laut itu.

“ITS pernah merancang kapal itu dengan isi 100 sampai 200 sapi. Perusahaan galangan seperti PT PAL pun sudah bisa buat,” ujar Dosen Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS ini.

Dia mengusulkan agar Kementerian Pertanian atau Bulog menjadi penyelenggara kapal, berkolaborasi dengan BUMN pelayaran yang tengah mati suri. Apalagi Presiden Joko Widodo sudah menegaskan pentingnya sektor maritim dan swasembada pangan selama pemerintahannya.

“Selama ini kita terpana dengan kapal tanker dan kapal gas sementara alat angkut khusus untuk mobilitas pangan kita sendiri tidak ada.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper