Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangkit Listrik di Hutan Tanaman Industri Disambut Positif

Pelaku bisnis hutan tanaman industri (HTI) mendukung rencana pemerintah untuk mengintegrasikan pembangkit listrik di area HTI.
Pembebasan lahan untuk investasi menjadi masalah pelik di Ria./Ilustrasi
Pembebasan lahan untuk investasi menjadi masalah pelik di Ria./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku bisnis hutan tanaman industri (HTI) mendukung rencana pemerintah untuk mengintegrasikan pembangkit listrik di area HTI.

Sudarsono Jayadi, Direktur PT Bangka Nesia, mengatakan pembangkit listrik di lahan HTI dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan sendiri dan sisanya dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara.

Area HTI, kata Sudarsono, umumnya berada di daerah terpencil sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan listrik. Pembangkit itu juga menjadi nilai tambah bagi warga sekitar yang belum tersentuh elektrifikasi.

“Pemerintah kalau bisa membantu biaya pembangunan transmisi listrik,” ucapnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (20/8/2015).

Sudarsono menuturkan pembangkit listrik di HTI bisa memanfaatkan sumber daya hutan itu sendiri seperti biomassa, bioetanol, maupun air terjun. Sumber-sumber energi itu pun lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil sehingga mengurangi emisi karbon.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ida Bagus Putera Parthama mengatakan kementerian sedang mengkaji kemungkinan perizinan pembangunan pembangkit listik di area konsesi HTI.

“Kami lagi jajaki adanya peraturan bersama menteri. Jadi nanti perusahaan HTI boleh membangun pembangkit listrik dan sebaliknya perusahaan listrik boleh punya izin HTI,” katanya.

Putera meyakini bila kebijakan itu diloloskan maka semakin banyak perusahaan yang berminat mengajukan izin HTI. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper