Bisnis.com, JAKARTA - PT Sumberdaya Sewatama, perusahaan penyedia solusi ketenagalistrikan, dan Caterpillar Inc. menyatakan siap memfasilitasi pembangunan pembangkit listrik di Indonesia dengan teknologi hybrid renewable.
Edi Prayitno Hirsam, Chief Growth Officer PT Sumberdaya Sewatama, mengatakan teknologi hybrid dapat menekan ongkos operasional, terutama dalam pemakaian bahan bakar gas ataupun diesel.
“Dengan demikian, pemerintah tidak terus-menerus terbebani kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit listrik,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (21/8/2015).
Menurutnya, teknologi ini dapat mempercepat pengaliran listrik di daerah yang sulit mendapat pasokan energi fosil. Penggunaan solar panel di negara tropis dengan sinar matahari diyakini sebagai solusi.
Teknologi yang menggabungkan mesin konvensional dengan tenaga matahari dinilai sangat efisien.
Berdasarkan hitungan Caterpillar, teknologi hybrid dalam pembangkit listrik sebesar 2 gigawatt selain mengurangi biaya bahan bakar juga mereduksi karbon hingga setara dengan karbon yang dihasilkan oleh 750.437 mobil.
Rob Schueffner, Microgrid Commercial Manager Electric Power Division Caterpillar Inc., mengatakan terobosan baru ini memberi sejumlah manfaat seperti penghematan bahan bakar, pembangkit listrik ramah lingkungan sekaligus menjamin kestabilan pasokan listrik.
“Pulau terluar dan terdalam di Indonesia dapat memanfaatkan teknologi ini. pembangunan dan penyambungannya pun dapat dilaksanakan dengan cepat, tidak seperti pembangkit berbahan bakar batubara atau air,” tuturnya.
