Bisnis.com, TANGERANG—Forum Masyarakat Perunggasan Indoensia (FMPI) mengeluhkan sikap pedagang ayam yang dinilai mengambil untung berlebihan.
Ketua Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) Don P. Utoyo menyatakan harga jual daging ayam potong terus bergerak di atas level normal.
Namun kenaikan harga ini tak ikut dinikmati peternak, hanya penjual.
“Semestinya harga ayam yang dijual ke konsumen tertinggi antara Rp33.000 - Rp35.000 per kilogram,” ucapnya kepada Bisnis, Jumat (14/8/2015).
Namun di lapangan kerap didapati harganya mencapai kisaran Rp38.000 - Rp40.000 per kilogram.
Asumsi harga ideal Rp33.000 - Rp35.000 berasal dari perhitungan harga ayam hidup (live bird / LB) di tingkat peternak sekitar Rp20.000 - Rp22.000 per kilogram.
Semestinya, imbuh Don, pedagang jual karkas dengan peritungan 1,5 dikali Rp20.000 ditambah dengan keuntungan 10%.
"Jadi, seharunya dijual Rp33.000 - Rp35.000. Kalau begini kasihan konsumen dan kasihan para peternaknya. Pedagang selalu maunya untung, tidak mau berkorban," tuturnya.
Sikap lain yang buat peternak geram, imbuhnya, menjelang lebaran para pedagang daging ayam menekan harga LB sampai di bawah Rp12.500 per kg, padahal daging ayam karkasnya dijual Rp30.000-an. Walhasil para peternak menanggung rugi sekitar Rp5.000 setiap kg.
Provinsi Banten menjadi salah satu target operasi pasar daging ayam ras yang digelar Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia menyusul hargannya yang kian melambung.
Sejumlah wilayah di Banten yang kebagian operasi pasar, kemarin, di antaranya Pasar BSD, Pasar Kunciran, Pasar Cibodas, dan Pasar Teluk Gong.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat komoditas daging ayam ras memang salah satu penyumbang inflasi paling dominan pada inflasi Juli 2015.
Andil dari komoditas ini sebesar 0,29%, sedangkan komditas lain seperti cabai merah 0,03%, beras 0,03%, bawang putih 0,04%.
Kepala BPS Banten Syech Suhaimi menyatakan tujuh dari sebelas subkelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks harga konsumen.
"Subkelompok daging dan hasilnya adalah yang kenaikannya paling tinggi," ucap dia.
Secara umum berdasarkan kelompok pengeluaran diketahui laju inflasi bahan makanan sebesar 2,07% (dibandingkan dengan bulan sebelumnya). Khusus inflasi produk daging dan hasilnya mencapai 11,03%.