Bisnis.com, JAKARTA - Investor jalan tol Soreang-Pasir Koja PT Citra Marga Lintas Jabar belum dapat memulai konstruksi ruas tol sepanjang 8,15 kilometer karena masih menunggu dilaksanakannya penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol.
Direktur Utama PT Citra Marga Lintas Jabar Bagus Medi Suarso mengatakan proses konstruksi ruas tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) baru dapat dilaksanakan pada September 2015 karena masih menunggu kelengkapan persyaratan administratif. Semula proyek ini ditargetkan bisa mulai konstruksi pada Agustus 2015.
"Kita masih menunggu adanya penandatanganan PPJT (perjanjian pengusahaan jalan tol) terlebih dahulu dengan BPJT (Badan pengatur jalan tol)," kata Bagus, Kamis (23/7/2015).
Selain itu, dia menuturkan saat ini pihaknya juga masih berupaya melakukan penjajakan untuk mengajukan pinjaman kepada sejumlah perbankan untuk memenuhi kebutuhan biaya investasi pembangunan ruas tol Soroja senilai Rp1,78 triliun. Dari total biaya investasi tersebut, dana sebesar 30% akan dipenuhi dari kas internal perusahaan, sedangkan 70% sisanya berasal dari pinjaman perbankan.
"Jumlah pengajuan pinjaman masih belum fix nilainya, karena persoalan mengenai pendanaan masih dibahas oleh pemegang saham," ujarnya.
Menurutnya, setelah sejumlah persyaratan administratif tersebut telah terpenuhi maka pihaknya dapat langsung memulai proses konstruksi. Perusahaan, imbuhnya, telah mempercayakan proses pengerjaan kepada tiga perusahaan yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Grider, dan PT Jasa Bumi Konsultan selaku kontraktor.
Meskipun telah menugaskan tiga perusahaan untuk menjadi kontraktor dalam pembangunan ruas tol Soroja. Namun, dia menegaskan pihaknya belum dapat melakukan penandatanganan kontrak dengan ketiga perusahaan tersebut lantaran masih menunggu dilaksanakannya penandatanganan PPJT.
Lebih lanjut. Bagus mengatakan proses konstruksi ruas tol sepanjang 8,15 km ini rencananya dapat dituntaskan dalam kurun waktu 1 tahun. Akan tetapi, sambungnya, target pembangunan selama 1 tahun dapat dicapai apabila proses pembebasan lahan dapat dituntaskan pada tahun ini, pasalnya saat ini progress pengadaan lahan pada ruas tersebut saat ini mencapai 83%.
Berdasarkan data BPJT, total anggaran pembebasan lahan tol ini mencapai Rp696 miliar. Sementara itu, biaya investasi untuk pembangunan tol ini mencapai Rp1,78 triliun. Apabila telah beroperasi, tol ini rencananya dapat dilalui oleh 17.528 kendaraan/hari.
Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedijanto W. Husaini menargetkan proses pembebasan lahan ruas tol Soroja dapat dituntaskan pada tahun ini. Dia mengatakan untuk mempercepat proses pembebasan lahan pada ruas tersebut, pemerintah pusat telah bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Berdasarkan penjelasannya, jalan tol ini rencananya juga akan dijadikan sebagai jalan akses masyarakat Kabupaten Bandung menuju Bandara International Jawa Barat di Kertajati. Akses tersebut nantinya dihubungkan oleh tol Soroja dan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).