Bisnis.com, JAKARTA—Rivalitas Jepang dan China dalam memperebutkan proyek infrastruktur kereta api super cepat rute Jakarta-Bandung semakin ketat.
Pemerintah Jepang mengajukan proposal baru bernilai investasi Rp60 triliun dan pemangkasan tingkat bunga hingga di bawah 0,5% dengan tenor 40 tahun.
“Mereka memberikan pinjaman 100% [kebutuhan investasi kereta cepat] dari Jepang. Suku bunganya di bawah 0,5% selama 40 tahun masa pinjaman. Tinggal memastikan kualitasnya,”ujar Sekretaris Wakil Presiden Mohamad Oemar, Jumat(10/7/2015).
Menurut dia, Jepang memiliki pengalaman yang baik dalam membangun dan mengelola infrastruktur transportasi kereta cepat.
Terbukti, selama 50 tahun lebih infrastruktur kereta cepat terbangun, tak pernah ada korban jiwa. Selain itu, jadwal kereta pun tak pernah mengalami penundaan lebih dari satu jam.
Menurut dia, pemancangan tiang pertama (groundbreaking) diperkirakan berlangsung pada 2016 setelah pemerintah menentukan investor yang terpilih menjadi pengelola, proyek diperkirakan rampung pada 2019.