Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergeseran Motor Pertumbuhan Jadi Biang Keladi Ekonomi Melambat

Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia menyatakan perlambatan ekonomi Indonesia saat ini terjadi karena adanya pergeseran motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Darmin Nasution/Antara
Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Darmin Nasution/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia menyatakan perlambatan ekonomi Indonesia saat ini terjadi karena adanya pergeseran motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution mengatakan telah terjadi pergeseran motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni dari sebelumnya sektor manufaktur.

Sejak dulu, lanjutnya, penggerak ekonomi Indonesia dimotori oleh sektor industri manufaktur bukan komoditas SDA.

"‎Ekonomi kita itu motor penggeraknya yang dulu di jaman sebelumnya sektor industri manufaktur, beralih ke komoditi," ujarnya dalam acara Silaturahmi dengan dunia usaha, Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi di JCC Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Hal itulah yang menyebabkan ketika harga komoditas di pasar dunia mengalami penurunan, beberapa daerah yang sebelumnya menikmati hasil ekonomi dari pertambangan dan perkebunan saat ini paling terpengaruh dan bahkan mengalami pertumbuhan yang negatif.

"Turunnya harga komoditi paling banyak berpengaruh kepada masyarakat di luar Jawa terutama Kalimantan, Sumatera, Riau, Kaltim. Bahkan satu sampai dua provinsi yang tadinya sangat menikmati hasil migas, hari-hari ini betul-betul mengalami pertumbuhan negatif. Semua mengalami itu," tutur Darmin.

Anggaran belanja negara, menurutnya, bisa menjadi jalan keluar dalam situasi ekonomi yang sedang melambat.

Target penerimaan pajak yang naik 39% di tengah kondisi ekonomi yang melambat, lanjutnya, tidak sesuai dengan kebijakan fiskal yang cenderung ketat.

"Target yang ambisius itu hendak dicapai dalam waktu singkat, yang terjadi justru banyak kebijakan yang terasa kurang persiapan dan akhirnya mengganggu dunia usaha," kata Darmin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper